Temui Gubernur Koster, Dubes Slowakia Tertarik Kerja Sama Motor Listrik dengan Bali
Duta Besar Republik Slowakia di Jakarta, Jaroslav Chlebo menemui Gubernur Bali, Wayan Koster di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Duta Besar Republik Slowakia di Jakarta, Jaroslav Chlebo menemui Gubernur Bali, Wayan Koster di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (4/12/2020).
Dalam kesempatan itu, Jaroslav memberikan apresiasi kepada Koster yang telah mengeluarkan regulasi berupa Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Baca juga: Periode November 2020, Pergerakan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Capai 351.585 Orang
Baca juga: PHRI Badung Sambut Baik Dibukanya Kembali GWK Cultural Park
Baca juga: Komisi Kerasulan Awam KWI Sampaikan Tujuh Seruan Moral Menyangkut Pilkada
Didampingi oleh Konsul Kehormatan Republik Slowakia, Jurgen Schreiber, Jaroslav mengatakan bahwa pihaknya memiliki ketertarikan untuk bekerja sama dengan Bali.
Kerja sama itu khususnya di bidang motor listrik dalam upaya mendukung penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Pulau Dewata.
Gubernur Bali, Wayan Koster menginformasikan Pulau Dewata memiliki berbagai industri seperti pengolahan pertanian, industri kerajinan rakyat dan akan beranjak menuju industri kendaraan ramah lingkungan hingga investasi di bidang energi bersih.
Baca juga: Punya Rumah Sendiri di Bali, Ini Usaha yang Dilakukan Bek Bali United Andhika Wijaya
Baca juga: Polres Klungkung Bubarkan Tajen di Getakan dan Tetapkan Penyelenggara sebagai Tersangka
Baca juga: Bedah Desa di Pejukutan, Infrastruktur Menuju Destinasi Wisata Perlu Segera Ditangani
"Kaitan dengan investasi, kami pada prinsipnya di dalam membangun Bali akan selalu menggunakan kekuatan sumber daya lokal dan bisa bersinergi dengan mitra luar sepanjang investasinya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan di Bali," jawab Koster.
Koster mengatakan, di era kepemimpinannya sebagai Gubernur telah menetapkan strategi pembangunan Bali secara fundamental dengan mengusung visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Baca juga: Edhy Prabowo Bikin Prabowo Kecewa: Saya Angkat Dia Dari Selokan, Ini yang Dia Lakukan Pada Saya
Baca juga: Bali Ekspor 12 Ton Bawang Merah ke Singapura, Nilainya Mencapai USD 18 Ribu
Baca juga: Wayan Darta Dengar Suara Gemuruh dari Arah Pantai Sebelum Puting Beliung Hantam Rumahnya
"Saya dalam strategi membangun Bali fokus pada membangun ekosistem alamnya, manusia, dan kebudayaannya. Karena Bali ini menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara," kata pria yang pernah menjadi anggota DPR-RI selama tiga periode itu.
Untuk menjaga keharmonisan alam Bali beserta isinya, Koster menegaskan bahwa di Bali saat ini telah ada Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pergub Nomor 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai upaya untuk mewujudkan Pulau Bali bersih dari polusi.
Baca juga: Beraksi di 11 TKP, Komplotan Pencuri Tabung Gas Berakhir di Polsek Kuta
Baca juga: Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali Dapat Sorotan Budayawan Asal Klungkung
Tidak berhenti sampai di sana, program pembangkit listrik berbasis energi bersih juga sedang upayakan kita bangun di Bali.
Dengan demikian, tidak hanya alam Bali yang akan bersih, namun para wisatawan juga akan merasakan nyaman ke Bali.
Dirinya menuturkan, sebenarnya sejak 2019 lalu, Bali sudah mendapatkan respons yang baik dari berbagai negara.
Melalui respons yang baik itu, kunjungan wisatawan dunia pada 2019 meningkat 20 persen lebih.
Baca juga: PDIP Pecat 3 Kadernya Asal Bangli, Termasuk Bupati Made Gianyar
Kemudian pada 2020 ini, kunjungan wisatawan ke Bali terganggu karena pandemi Covid-19 dan ditambah dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat yang melarang orang asing berkunjung ke Indonesia.
"Akibatnya pariwisata Bali terpuruk serta perekonomian di Bali terganggu," jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.
Dirinya pun berharap pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir dan pariwisata Bali kembali normal maka ekonomi Bali akan bangkit. (*)