Persiapan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Denpasar Gunakan Aplikasi Jagabaya
Untuk persiapan pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Denpasar, Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Untuk persiapan pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Denpasar, Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar menggunakan aplikasi Jagabaya.
Aplikasi ini kan digunakan untuk memonitor keadaan warga sekolah baik guru maupun siswa.
Baca juga: Dilaksanakan di Semua Zona, Sekolah Tatap Muka di Bangli Direncanakan Mulai 4 Januari 2021
Baca juga: Tabanan Buka Sekolah Tatap Muka, Ini Syaratnya, Kuota Siswa 50%, Guru Wajib Tes Swab dan Divaksin
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Januari 2021, Berikut Syarat yang Harus Dipatuhi
Menurut Kepala Disdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan aplikasi ini akan disiapkan untuk sekolah masing-masing.
Semua warga sekolah wajib mengisi kondisi dirinya di dalam aplikasi tersebut, termasuk riwayat penyakit bawaan yang dimiliki.
“Dari sana nantinya sekolah tahu kondisi siswanya, sehingga jika ditunjuk menjadi tempat simulasi bisa menentukan siswa dan guru yang akan diikutkan,” kata Gunawan dalam rapat persiapan pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP di Kota Denpasar yang berlangsung di ruang sidang DPRD Kota Denpasar Selasa (22/12/2020) bersama Komisi IV DPRD Kota Denpasar.
Baca juga: Tabanan Belum Pastikan Dimulainya Sekolah Tatap Muka, Disdik Akan Gelar Rapat dengan Stakeholder
Baca juga: 647 PPDN Masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk, Lima Orang Reaktif
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Bali Setuju Sekolah Dibuka Kembali untuk Pembelajaran Tatap Muka
Gunawan mengatakan aplikasi ini dibuat oleh Dinas Kominfo Kota Denpasar.
Untuk selanjutnya, walaupun pembelajaran tatap muka telah berjalan, namun selama pandemi Covid-19 pembelajaran jarak jauh baik daring maupun luring tetap diberlakukan.
Kedatangan siswa ke sekolah lewat tatap muka hanya untuk melepaskan kerinduan mereka pada sekolah.
Baca juga: Dampak Covid-19, Disperindag Gianyar Tak Gelar Pasar Murah Jelang Nataru
Baca juga: Pimpinan DPRD Karangasem Ajak Warga Tetap Waspada dan Ikuti Prokes Saat Natal dan Tahun Baru 2021
Termasuk juga sebagai ajang mengenal guru dan temannya bagi siswa kelas awal.
Sementara untuk penuntasan materi sesuai kurikulum tetap lewat pembelajaran daring.
“Karena kan tidak mungkin dengan waktu tatap muka terbatas bisa menyelesaikan materi dalam kurikulum sehingga harus dituntaskan di sekolah,” kata Gunawan.
Untuk mendukung proses pembelajaran daring pada semester selanjutnya, pihaknya mengaku sudah memerintahkan sekolah untuk membuat SK terkait Covid-19 yang juga memuat model pembelajaran di sekolah.
Sementara itu, Ketua MKKS Kota Denpasar, I Wayan Murdana mengatakan pembelajaran daring yang paling mendekati tatap muka adalah dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.
Akan tetapi tidak semua sekolah bisa melakukannya secara optimal karena terkendala biaya.
“Kami di SMPN 3 Denpasar hampir 80 persen pembelajaran menggunakan zoom, dan itu sebenarnya yang paling mendekati dengan pembelajaran tatap muka,” katanya.
Ia menambahkan, untuk di Kota Denpasar sudah semua SMP menggunakan aplikasi zoom meeting ini.
Namun persentasenya yang berbeda-beda tergantung kemampuan siswa di masing-masing sekolah.
Sementara itu, untuk mendampingi guru yang bermasalah dengan teknologi, sekolah juga telah membentuk Tim IT.
“Dengan adanya dampingan dari Tim IT ini, paling tidak guru memahami dan memiliki inovasi dalam proses pembelajaran,” katanya.
Ia pun berharap, setelah setahun pembelajaran daring ini, baik guru maupun siswa sudah mampu menyesuaikan diri. (*)