Berita Buleleng

Ini 4 Hal Yang Mungkin Belum Anda Ketahui Terkait Meteor di Buleleng Yang Picu Dentuman

Jejak cahaya dan munculnya suara dentuman terjadi hampir bersamaan, demikian menurut laporan sejumlah warga Buleleng.

Editor: Sunarko
Pixabay/Free-Photos
Ilustrasi meteor jatuh. Meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di dekat Buleleng. 

International Meteor Organization (IMO) menerima dan mencatat laporan akan ketampakan fireball dengan cukup baik.

Beberapa kejadian disertai dengan suara dentuman yang terdengar cukup jelas.

Minor Planet Center (MPC) yang dikelola oleh International Astronomical Union (IAU) tidak mengumumkan adanya papasan dekat asteroid dengan potensi bahaya.

Baca juga: Keunikan dan Perjalanan Batu Meteor yang Ditemukan Josua, Harga Fantastis, Dibeli Bule di Bali

Pada tanggal 24 Januari 2021, terdapat setidaknya 3 asteroid berdiameter <100 m yang melintas dengan jarak minimum beberapa kali lipat jarak Bumi-Bulan.

Bila memang apa yang terjadi di Buleleng merupakan jatuhnya meteor berukuran besar, maka objek tersebut tidak berasosiasi dengan asteroid yang terdeteksi dan terkatalogkan sebelumnya.

Dijelaskan juga, pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka.

Warga juga melihat jejak asap di langit.

Dugaan LAPAN bahwa itu meteor besar akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA yg menggunakan data infrasound.

Data infrasound mengindikasikan adanya meteor jatuh yg diperkirakan berdiameter 10 meter.

Belakangan diketahui juga seismograf BMKG terdekat merekam getaran 1,9 magnitudo.

Bila dibandingkan dengan kejadian di Bone, ada kemiripan sehingga diduga ledakan di Buleleng juga disebabkan adanya meteor besar yang jatuh.

Meteor itu menimbulkan gelombang kejut yg terdengar sebagai ledakan.

Diduga meteor tersebut memiliki ukuran awal beberapa meter, lebih kecil daripada asteroid Bone.

Dr. Rhorom juga menambahkan bahwa Meteor yang telah mencapai permukaan Bumi tidak berpotensi bahaya.

Benda antariksa ini tidak mengandung unsur radioaktif yang membahayakan, mineral yang terkandung dalam meteor pun tidak berbahaya bagi lingkungan.

Baca juga: Misteri Suara Dentuman Keras di Bali, LAPAN: Ada Kemungkinan Meteor Jika Kesaksian Warga Benar

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved