Berita Klungkung
Limbah Medis RSUD Klungkung Bali Capai 6-7 Ton Perbulan, Meningkat 20 Persen Selama Pandemi
"Semenjak pandemi ini memang ada peningkatan limbah medis sampai sekitar 20 persen," ujar Direktur RSU Klungkung dr I Nyoman Kesuma, Kamis 28 Januari
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pandemi Covid-19 berkontribusi terhadap lonjakan limbah medis di Klungkung. Semenjak pandemi, limbah medis di RSUD Klungkung meningkat 20 persen.
Limbah medis yang dominan yakni masker, termasuk APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan oleh para petugas medis dan pegawai RSUD Klungkung
"Semenjak pandemi ini memang ada peningkatan limbah medis sampai sekitar 20 persen," ujar Direktur RSU Klungkung dr I Nyoman Kesuma, Kamis 28 Januari 2021.
Pihaknya merinci, jika belum pandemi Rumah Sakit Klungkung rata-rata memproduksi limbah medis per bulannya mencapai 4 ton.
Namun sejak pandemi dan RSUD Klungkung menjadi tempat rujukan pasien Covid-19, produksi limbah medis menjadi 6-7 ton setiap bulannya.
• PILANG Curigai Ada Pelanggaran Pengolahan Limbah Medis RS Rujukan Covid-19 di Bali
• Limbah Medis di BRSU Tabanan Naik 2 Ton Per Bulan di Masa Pandemi, Didominasi Limbah APD
• Pangdam IX/Udayana Tinjau Pembangunan Lab PCR, Singgung Limbah Medis
Limbah medis itu diantaranya berupa alat pelindung diri (APD), masker,sarung tangan.
" Paling tinggi itu saat periode Oktober dan November. Saat kasusnya tinggi, banyak pakai infus, pakai obat-obatan. Saat ini ada dua ruang isolasi sudah ditutup sehingga cukup lumayan mengurangi jumlah pemakaian APD," ujar dokter asal Nusa Penida ini.
Kesuma menyatakan limbah medis itu, 90 persennya merupakan bahan berbahaya dan beracun atau katagori limbah B3. Sejak tahun 2016 lalu, RSUD Klungkung mengelola limbah medisnya dengan bekerjasama ke pihak ke-3.
Sampah medis awalnya disimpan di tempat penampungan semnmentara RSUD Klungkung, lalu saat sudah penuh diangkut oleh pihak ke-3 untuk dikelola di Tanggerang, Jawa Barat.
"Pengangkutannya dilakukan seminggu sekali atau dua kali dalam seminggu, tergantung kondisinya. Sementata tempat penampungan sementara limbah medis di RSUD Klungkung sudah mendapatkan izin dari Dinas Lingkungan Hidup," jelas Kesuma.
Peningkatan limbah medis ini, juga juga berimbas pada membengkaknya biaya penanganan limbah medis.
Biaya per kilo penanganan limbah medis Rp 23.000. Dengan angka itu, sebelumnya dengan produksi 4 ton limbah medis, Kesuma harus merogoh Rp 92 juta setiap bulannya.
• Volume Limbah Medis di Seluruh Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Bali Capai 1,9 Ton Per Hari
• Limbah Medis Covid-19 di RSUP Sanglah Capai 100 Kg Per Hari, Dibuang Kemana?
• Petugas Pilah Sampah TOSS Karangdadi Klungkung Kerap Temukan Limbah Medis di Sampah Rumah Tangga
Tapi dengan meningkatnya limbah medis, rumah sakit harus mengeluarkan biaya Rp 138 juta hingga Rp 161 juta setiap bulannya.
"Kami tetap mengedepankan bagaimana limbah B3 ini ditangani dengan baik. Karena limbah B3 katagori berbahaya bagi lingkungan hidup, kesehatan," ungkap Kesuma.
Gula Semut Desa Besan Klungkung Dilirik Jadi Komoditi Ekspor, Perajin Masih Kesulitan Pemasaran |
![]() |
---|
Klungkung Dapat 2.600 Dosis Vaksin Pada Sasaran Kedua, Prioritas Nakes yang Belum Dapat Vaksin |
![]() |
---|
Jelang Hari Raya Nyepi di Klungkung, Pemkab Gelar Rapat Koordinasi, Berikut Keputusannya |
![]() |
---|
Tingkatkan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Pemkab Klungkung Jalin Keja Sama dengan TNI/Polri |
![]() |
---|
Indeks Pencegahan Korupsi di Klungkung Capai 90,24 persen, Bupati Suwirta: Jangan Berpuas Diri |
![]() |
---|