Berita Tabanan
Tabanan Sasar Kos-kosan untuk Isolasi OTG-GR, Berikan Income ke Masyarakat Pemilik Kos
Tabanan Sasar Kos-Kosan Untuk Isolasi OTG-GR, Hari Ini Rapat Pembahasan dan Inventarisir, Berikan Income Ke Masyarakat Pemilik Kos
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pemkab Tabanan melirik kos-kosan yang terletak di wilayah Kota Tabanan untuk dimanfaatkan sebagai tempat isolasi orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan (GR).
Hari ini, jajaran Satgas Penangana di Tabanan akan segera melakukan pembahasan intensif mengenai rencana ini.
Cara ini diakui akan lebih menekan anggaran keluar dan bisa memberi dampak positif yang selama ini rumah kosnya kosong.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, pasca melakukan sertijab dari PLH ke dirinya akan langsung "tancap gas" untuk melakulan pembahasan penanganan Covid-19 di Tabanan, Bali.
Baca juga: 140 Vial Vaksin Covid-19 Sampai di Bali, Dikhususkan Untuk Purnawirawan
Baca juga: Beberapa Kepala Desa di Gianyar Tunda Pembangunan Demi Tangani Covid-19
Baca juga: Bupati Sanjaya Pantau Langsung Proses Vaksinasi Covid-19 Untuk Jurnalis Tabanan Bali
Salah satunya adalah pembahasan mengenai isolasi OTG-GR di Tabanan yang akan menyasar kos-kosan.
Pembahasannya nanti akan melakukan pendataan (inventaris) kos-kosan yang kosong bersama Camat dan Perbekel setempat.
"Nanti kita akan manfaatkan kos-kosan yang ada di Tabanan ini untuk isolasi OTG-GR itu. Saya tak kenal waktu, nanti malam saya akan duduk bersama ini bersama jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan," kata Sanjaya di BRSU Tabanan, Senin 1 Maret 2021.
Menurutnya, pemanfaatan kos-kosan ini nantinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Tabanan yang memiliki kos.
Selain itu, anggaran Tabanan akan tersalurkan ke masyarakat sehingga ada perputaran ekonomi istilahnya kebijakan ekonomi kerakyatan.
Kemudian, proses pengawasan atau isolasi bisa dilaksanakan di dalam wilayah daerah itu sendiri.
Sehingga tak lagi memakan waktu untuk ke Denpasar misalnya.
"Daripada investasi kita bayar ke hotel, lebih baik kos di daerah kita kasi income. Jadi nanti kan masyarakat kita yang punya kos bisa memperoleh pendapatan sehingga nantinya bisa memutar ekonomi di Tabanan juga," ungkapnya.
Disinggung mengenai penanganan pandemi di awal kepemimpinannya untuk perekonomian dan pariwisata Tabanan, Sanjaya mengakui jika untuk pariwisata selalu mengikuti juklak juknis dari atasan seperti Gubernur, Kementerian dan Presiden.
Intinya ia mengikuti aturan dari atasannya.
"Ini kan persoalan nasional, dan khusus pariwisata kami tidak mau sembarangan bergerak agar tidak menyalahi. Tapi kami tetap menunggu arahan pimpinann juga karena semua sudah ada juklak juknisnya," ungkapnya.
Kemudian untuk perekonomian, pihaknya mengakui Tabanan merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya.
Urusan ketahanan pangannya masih sangat kuat.
Namun kedepannya, konsep gotong royong melawan pandemi ini harus dikuatkan lagi.
"Kami yakin untuk peningkatan ekonomi dengan konsep gotong royong ini bisa berhasil," tandasnya.(*).