Nyepi 2021
Melasti Serangkaian Nyepi di Denpasar Dilaksanakan Ngubeng, Meski Desa Adat Berada di Dekat Pantai
Pelaksanaan melasti serangkaian Nyepi saka 1943 di Kota Denpasar dilaksanakan ngubeng.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan melasti serangkaian Nyepi saka 1943 di Kota Denpasar dilaksanakan ngubeng.
Ngubeng ini digelar, meskipun wilayah desa adat tersebut berada di pesisir pantai.
Hal ini dikarenakan saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 serta pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga 22 Maret 2021 mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mengatakan, semua palawatan maupun pratima distanakan di Pura Baleagung ataupun Pura Desa.
“Untuk pelaksanaan melasti, makiis, maupun melis di desa adat di Kota Denpasar semua ngubeng. Pelawatan, pratima kalinggihang di Pura Bale Agung maupun Pura Desa,” kata Mataram saat dihubungi Senin 8 Maret 2021.
Selanjutnya, untuk prosesi nunas tirta ka segara dilaksanakan oleh perwakilan desa adat dengan jumlah terbatas.
Baca juga: Sambut Hari Raya Nyepi, ITB STIKOM Bali Gelar Pameran & Lomba Ogoh-ogoh Mini, Dibuka Wawali Denpasar
Baca juga: PHDI Bali Keluarkan SE Pelaksanaan Melis hingga Tawur Kesanga Serangkaian Nyepi di Tengah Pandemi
Baca juga: 2.285 Aparat Gabungan Disiapkan untuk Pengamanan Hari Raya Nyepi & Perayaan Isra Miraj di Denpasar
Perwakilan tersebut meliputi Jero Mangku, serati, dan beberapa prajuru desa adat.
“Jumlahnya terbatas, hanya Jero Mangku, serati, serta beberapa prajuru adat. Usahakan yang bertugas saja yang ke sana dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
Sementara bagi krama yang ngaturang soda, cukup dari sanggah kembulan.
Dari kembulan tersebut masyarakat ngayat Ida Bhatara.
Pelaksanaan ngubeng ini juga berlaku bagi desa adat yang berada di pesisir pantai.
“Tetap yang nunas tirta ke segara perwakilan saja. Kalau semua ke pantai kan bukan ngubeng namanya. Harus ketat agar tidak kebablasan nanti jadinya,” katanya.
Dalam pelaksanaan pangerupukan masyarakat melaksanakan prosesi mabuu-buu di rumah masing-masing.