Kabar Duka

Percakapan Umbu Landu Paranggi Sebelum Berpulang, Begini Sosok Presiden Malioboro di Mata Cak Nun

Percakapan Umbu Landu Paranggi Sebelum Berpulang, Begini Sosok Presiden Malioboro di Mata Cak Nun

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Foto Dok Warih Wisatsana
Umbu Landu Paranggi semasa hidup. - Percakapan Umbu Landu Paranggi Sebelum Berpulang, Begini Sosok Presiden Malioboro di Mata Cak Nun 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - "Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan," demikianlah kutupan sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi.

Dunia sastra Indonesia kembali berduka.

Selasa, 6 April 2021 pagi, penyair kenamaan yang telah lama menetap di Bali, Umbu Landu Paranggi berpulang

Pria kelahiran Sumba, 10 Agustus 1943 ini berpulang di RS Bali Mandara pukul 03.55 Wita.

Menurut penuturan penyair Warih Wisatsana, beberapa hari sebelum meninggal, Umbu secara tersirat menyampaikan keinginannya pulang ke Sumba.

"Beberapa hari sebelum ini, sudah menyampaikan secara tersirat keinginannya untuk pulang ke Sumba," kata Warih saat ditemui di RS Bali Mandara.

Warih mengatakan, jenazah akan dipulangkan ke Sumba setelah dijemput oleh pihak keluarga.

"Bu Putri (Putri Suastini) akan memberikan tensinya secara penuh untuk mengantar jenazah pulang ke Sumba. Tadi sudah dihubungi oleh teman," katanya.

Umbu Landu Paranggi. Penyair besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi meninggal dunia, Selasa 6 April 2021 pagi di RS Bali Mandara, Denpasar, Bali.
Umbu Landu Paranggi. Penyair besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi meninggal dunia, Selasa 6 April 2021 pagi di RS Bali Mandara, Denpasar, Bali. (Istimewa)

Sabtu pagi, Warih sempat menelepon Umbu.

Dalam percakapan tersebut, Warih menyadari bahwa kondisi Umbu sedang tidak baik.

Bahkan percakapan terakhir melalui sambungan telepon itu pun ia rekam.

Baca juga: Kabar Duka, Penyair Umbu Landu Paranggi Meninggal Dunia di RS Bali Mandara

"Saya rekam percakapan itu. Umbu bilang, apakah sudah cukup tiga hari atau lima hari. Lalu menyebut surga, dan saya menyadari ada sesuatu," kata Warih menuturkan dengan mata berkaca-kaca.

Sorenya Umbu pun langsung diajak ke rumah sakit.

Warih mengaku meskipun sedih namun tetap mengiklaskan kepergian Umbu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved