Berita Bangli

DLH Bangli Akui Kekurangan Bak Penampungan Sampah, Pengadaan Diusulkan pada Anggaran Perubahan 2021

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, I Gusti Laksana, saat dikonfirmasi Kamis 15 April 2021 tidak memungkiri terkait

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
salah satu tempat penampungan sampah di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai, tepatnya di utara patung Adipura. Kamis (15/4/2021) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Jumlah bak penampungan sampah di wilayah Bangli tergolong masih minim.

Beberapa bak tempat penampungan sampah yang tersedia pun, tak mampu menampung seluruh sampah.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, I Gusti Laksana, saat dikonfirmasi Kamis 15 April 2021 tidak memungkiri terkait minimnya bak penampungan sampah ini.

Ia menjelaskan, sebelumnya pihak dinas telah menyediakan banyak tempat penampungan sampah di wilayah perkotaan.

Baca juga: Pelaksanaan Hari Raya Galungan di Bangli Bali Dipantau Tentara

Namun karena penyalahgunaan dari warga desa, tempat penampungan sampah itu akhirnya ditarik oleh pihak dinas.

“Kondisi ini menyebabkan desa sekitar menjadi kumuh karena bak penampungan sampah tidak mampu menampung seluruh sampah yang datang dari luar desa. Sehingga pola pengelolaan sampah saat ini diatur secara mandiri.

Artinya masyarakat menaruh kampil (karung) di depan rumahnya, kemudian kita layani,” ujarnya.

Laksana mengatakan, pola pelayanan sampah secara mandiri ini adalah untuk pelayanan rumah tangga.

Sementara di daerah-daerah tertentu, seperti pasar, tempat umum, hingga daerah pariwisata, pihak dinas telah menyediakan tempat sampah.

Dalam hal ini, imbuhnya, DLH telah menyediakan sekitar 30 unit tempat sampah volume 1 meter pada awal tahun 2020.

Namun Laksana tak memungkiri jumlah tersebut masih kurang, khususnya untuk daerah perkotaan.

“Idealnya kita butuh sekitar 50 unit lagi,” kata dia.

Mengenai penambahan tempat penampungan sampah ini, Laksana mengaku pihaknya telah mengusulkan di anggaran perubahan 2021.

 Rata-rata per satu tempat sampah membutuhkan anggaran Rp 3 juta hingga 3,5 juta.

Baca juga: Jelang Hari Raya Galungan, Dinas PKP Bangli Lakukan Pemeriksaan Babi Selama Dua Hari

“Itu bahannya dari fiber, jadi tidak mudah berkarat dan lebih awet,” ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved