Berita Gianyar

Waspadai Maling Wifi di Gianyar, Diskominfo: Dikira Diperbaiki, Tahu-tahunya Dicuri

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gianyar mengedarkan imbauan waspada pencurian Wifi, Selasa 20 April 2021.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Kepala Diskominfo Gianyar, Anak Agung Suryadi Putra 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gianyar mengedarkan imbauan waspada pencurian Wifi, Selasa 20 April 2021.

Surat tersebut diberikan pada 300an banjar atau desa adat di kabupaten Gianyar yang menerima bantuan Wifi Bali Smart Island (BSI).

Hal tersebut sebagai respons dari maraknya pencurian Wifi BSI saat ini.

"Tadi kita mengedarkan surat imbauan agar masyarakat mewaspadai pencurian Wifi," ujar Kepala Diskominfo Gianyar, Anak Agung Suryadi Putra saat ditemui di kantornya.

Baca juga: Pasar Relokasi Gelumpang Diusulkan Jadi Pasar Hewan, Ini Kata Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar

Baca juga: Warga Saba Gianyar Berbondong-bondong Urus BLT UMKM atau BPUM Rp 1,2 Juta, Begini Syarat dan Alurnya

Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Bali, sejak beberapa bulan lalu, Wifi BSI menjadi sasaran pencuri.

Hal tersebut lantaran pencurian ini relatif mudah dilakukan.

Sebab, semua Wifi BSI dipasang di balai banjar.

Bahkan, pencurian tidak perlu dilakukan saat malam atau ketika situasi sepi.

"Masyarakat mudah dikelabui, mereka cuma pakai pakaian seperti teknisi, Wifi diturunkan lalu dibawa kabur. Masyarakat yang sebagian besar masih awam tentang mekanisme perbaikannya, pasti mengira Wifi-nya lagi perbaiki, tau-taunya itu pencuri," ujarnya.

Baca juga: UPDATE: Polisi Masih Dalami Dugaan Perampokan Apotek Kimia Farma Batuan Gianyar

Terkait berapa jumlah kasus pencurian Wifi BSI tersebut, ia tidak mengingat secara percis.

Namun Gung Putra mengatakan lebih dari satu.

"Lebih dari satu. Pencuriannya beraksi saat aktivitas masyarakat normal. Tidak dilakukan malam hari atau las sepi. Sebab memang, jangankan pencuri, petugas resmi pun kalau ke sana pasti dikira penjahat," tandasnya.

Baca juga: Ngelawang Barong yang Hilang karena Pandemi, Kini Sudah Bisa Ditemukan di Blahbatuh Gianyar

Lalu, berapa kira-kira harga wifi yang dicuri tersebut, Agung Putra menduga sekitar Rp200-300 ribu.

"Palingan sekitar segitu. Risiko si pencuri memang lebih tinggi dari nilai jualnya. Tapi karena masa krisis seperti ini, tetap saja hal ini harus diwaspadai," ujarnya.

Adapun imbauan yang disebarkan ke banjar atau desa adat penerima Wifi BSI, garis besarnya adalah mempertanyakan identitas atau surat tugas, ketika ada orang yang datang mengaku memperbaiki Wifi.

"Kalau ada yang datang, tanyakan identitas atau ID Card, atau bisa juga surat tugasnya, supaya tidak kecolongan," tandasnya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

 
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved