Kapal Selam Hilang Kontak

Ini Kisah Mistis Laut Bali Utara, Kawasan Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402

Karamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali Utara meninggalkan duka, ini kisah mistis di laut Bali Utara

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
twitter@Jatosint
Kapal selam KRI Nanggala 402, salah satu unsur kekuatan bawah laut milik TNI AL. KRI Nanggala 402 diduga hilang di Perairan Bali Utara pada Rabu 23 April 2021. Karamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali Utara meninggalkan duka, ini kisah mistis di laut Bali Utara. 

Sesampainya di sana, Manik Angkeran mengumandangkan uncaran bunyi genta tanpa disertai mantra.  Walaupun begitu Sang Naga Basuki  akhirnya, juga menemui Sang Manik Angkeran.

Begitu sang naga berbalik, terlihat lah diekornya banyak emas dan permata. Lalu ia mengambil keris dan memotong ekor sang naga itu.

Sang Naga Basuki kesakitan dan akhirnya marah. Maka kemudian dibakarlah Manik Angkeran dengan kesaktiannya hingga akhirnya habis menjadi abu.

Hal ini membuat Mpu Siddhi Mantra sedih, karena anaknya hilang tidak pulang semenjak kepergiannya.

"Oleh karena saktinya maka mpu memperkirakan anaknya datang ke kawah Gunung Agung," sebutnya. 

Ternyata benar saja, lalu sang mpu menanyakan pada Naga Basuki tentang keberadaan anaknya. Beliau diberitahu bahwa sang anak telah dibakar jadi abu.

Baca juga: Duka Untuk KRI Nanggala 402, Megawati Instruksikan Kader PDIP Gelar Tabur Bunga di Sumberklampok

"Dengan rasa terharu dan sedih, mpu memohon pada Sang Naga Basuki agar anaknya dihidupkan kembali," ucapnya.

Tetapi sang naga juga memohon agar sang mpu mengembalikan ekornya untuk bisa tersambung lagi.

Dengan kesaktiannya masing -masing, akhirnya ekor sang naga bisa tersambung dan sang anak telah hidup kembali.

Seperti diceritakan sebelumnya, bahwa Mpu Siddhi Mantra beryoga semadi dan yang dipuja adalah Bhatara Siwa dan Sang Hyang Baruna Geni.

Lalu beliau mendapat anugerah, dan disuruhlah Mpu Siddhi Mantra menorehkan tongkat saktinya sebanyak tiga kali.

Hingga terbelahlah Pulau Jawa dan pulau Bali sehingga memunculkan Selat Bali. Seperti saat ini. Demikian kisahnya. 

Pensiunan kepala sekolah ini, mengatakan secara rasa dan keyakinan di sinilah letak kemistisannya dan keangkerannya.

Tentang eksistensi Selat Bali yang juga dapat dikatakan penuh dengan hal- hal mistis dan keramat.

"Hal ini perlu diyakini, oleh karena tempat ini benar- benar angker sehingga secara niskala perlu mohon izin," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved