Berita Tabanan
Empat Kejadian Bunuh Diri Terjadi Dalam Waktu Tiga Tahun di Jembatan Titi Gantung Tabanan
dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini, sudah ada empat peristiwa bunuh diri di Jembatan Titi Gantung ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM,TABANAN - Perbekel Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara mengungkapkan, dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini, sudah ada empat peristiwa bunuh diri di Jembatan Titi Gantung ini.
Secara umum mereka anak muda diduga karena masalah asmara dan satu lagi seorang turis yang diduga depresi.
Kejadian pertama anak muda dari Desa Ayunan Kabupaten Badung, kejadian kedua menimpa seorang bule yang depresi, ketiga atau tepatnya setahun lalu seorang perempuan dari Sangeh, Kabupaten Badung, diduga ada masalah asmara. Dan terakhir adalah seorang pelajar SMK di Badung yang nekay terjun dari jembatan sedalam sekitar 200 meter ini.
Sementara itu, warga juga sempat mengamankan seorang anak muda wanita dari Badung yangelakukan percobaan aksi bunuh diri.
Wanita tersebut sebenarnya orang dengan ekonomi yang menengah ke atas mengingat saat itu ia mengendarai mobil.
• Ngurah Tewas Tabrak Beton Pembatas Rumah di Jalur Tengkorak Tabanan, Tak Pakai Helm, Motor Masuk Got
• Jenazah I Made E Yang Jatuh di Jembatan Titi Gantung Tabanan Dikubur Sore Ini
• Pihak Desa Cau Belayu Berencana Gelar Ritual Keagamaan di Jembatan Titi Gantung Tabanan
Awalnya perempuan ini dilihat linglung, dan sempat terlihat mondar-mandir di atas jembatan dengan tatapan kosong.
Karena kecurigaan masyarakat, akhirnya bergegas diamankan.
Dan setelah ditelusuri karena dugaan masalah asmara.
"Dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini sudah ada empat kejadian peristiwa serupa (bunuh diri) di lokasi Titi Gantung ini. Dan satu orang diduga melakukan percobaan pernah diamankan warga," ungkap Jayantara, Selasa 18 Mei 2021.
Awalnya Hanya Ada Jembatan Gantung Dari Bambu
Menurut Perbekel Eka Jayantara, sebelum dibangunnya jembatan permanen ini, ada sebuah jembatan yang dibangun secara swadaya masyarakat.
Dulunya, jembatan tersebut terbuat dari bambu dan tergantung di atas sungai tersebut yang berfungsi menghubungkan antara Kabupaten Tabanan dengan Badung khususnya.
Kemudian akses tersebut disebut vital, masyarakat Desa Cau Belayu bersama Desa Sangeh, Badung mengusulkam ke pemerintah provinsi untuk dibuatkan akses jalan berupa jembatan titi gantung.
Tak lama kemudian, akhirnya disetujui dan jembatan permanen tersebut dibangun tahun 2012 silam.
Disinggung mengenai cerita mistis atau hal khusus yang ada di sekitar jembatan selama ini, Jayantara menyatakan tak ada hal yang khusus atau mistis selama ini.
Hanya saja, sesuai perkataan sesepuh setempat paranormal sebelumnya, saat pembangunan jembatan tersebut dijaga oleh penunggu gaib.
Sehingga, saat pelaksanaan pembangunan berjalan dengan lancar.
• Tim SAR Evakuasi Korban Jatuh ke Jurang di Tabanan, Ditemukan Meninggal Dunia
• MOTIF Pelajar Melompat di Titi Gantung Tabanan hingga Tewas, Tubuh Lebam & Mulut Keluarkan Muntahan
• Diduga Bunuh Diri, Seorang Siswa SMK Terjun dari Jembatan Sedalam 200 Meter di Tabanan Bali
"Tapi jika hal mistis apa ini belum tahu pastinya, karena saya juga baru masuk jadi perangkat desa di tahun 2019," imbuhnya.
Dengan beberapa kejadian yang yerjadi di jembatan tersebut, pihak desa berencana menggelar ritual. namun, sebelumnya ia akan melakukan berkoordinasi dengan pemuka agama dan tokoh adat untuk serta pihak terkait untuk membuatkan upacara keagamaan.
"Mengenai dengan upacara jenis apa ini masih kita kordinasikan dulu," tandasnya.