Corona di Bali
Selesai Tahap Pertama, Kesdam IX Udayana Fokuskan Vaksinasi untuk Pelayan Publik
Kodam IX Udayana saat ini tengah memfokuskan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat yang bekerja di pelayanan publik, salah satunya pada karyawa
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kodam IX Udayana saat ini tengah memfokuskan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat yang bekerja di pelayanan publik, salah satunya pada karyawan Tiara Dewata.
Selain pekerja pelayan publik, Kesdam IX Udayana saat ini juga tengah memvaksin masyarakat umum dan juga Keluarga Besar Tentara.
Ketika ditemui, Koordinator Vaksinasi Covid-19 di Kesdam Udayana Letkol Ckm (K) Gusti Putu Marianthi, MARS mengatakan selain memfokuskan pekerja pelayan publik, pihaknya juga saat ini memfokuskan kegiatan vaksinasi pada purnawirawan.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Memasuki Tahap Uji Coba pada Hewan Besar
"Intinya ini untuk masyarakat yang bekerja di pelayanan umum, keluarga besar tentara termasuk juga Purnawirawan dan Warakawuri. Jadi sasaran hari ini 300 orang dengan menggunakan vaksin astraZeneca," ungkapnya pada, Kamis 20 Mei 2021.
Ia juga mengatakan bahwa vaksinasi untuk lansia dan tenaga kesehatan sudah rampung.
Sehingga tidak ada lagi tenaga kesehatan yang datang dan untuk lansia pun sudah selesai kecuali Purnawirawan pensiunan TNI.
"Pensiunan TNI kan ada umurnya yang 50 atau 58 tahun, kalau TNI kan pensiunan Perwira umurnya 58 atau 54 tahun. Jadi mereka belum lansia tapi sudah pensiun dan itu termasuk coveran kita," tambahnya.
Sementara itu saat ini pihaknya masih memiliki stok vaksin astraZeneca dengan jumlah 660 dosis untuk 660 orang. Dan pihaknya juga sudah mengajukan pengadaan vaksin sejumlah 1.000 dosis.
Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dihentikan, dr. Fajar : Wajar Ada Produksi Vaksin Cacat
Vaksin AstraZeneca Dihentikan
Dr.dr.I.B.G. Fajar Manuaba, SpOG, MARS selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Wilayah Bali angkat bicara mengenai vaksin Covid-19 jenis astraZeneca dengan batch CTMAV547 penggunaannya dihentikan sementara.
Menurutnya merupakan suatu hal yang wajar ketika ada produksi vaksin yang cacat.
"Kita tidak tahu apa pertimbangan dari Badan POM, dan untuk siklus produksi vaksin sendiri bisa jutaan, sama juga dengan mobil kan bisa saja ada cacatnya termasuk juga vaksin."
"Sama saja sebetulnya produksi obat dengan produksi Industri yang lain, nah sekarang jika memang Badan POM menemukan nomor batch seperti itu memang harus di kembalikan vaksinnya," ungkapnya pada, Rabu 19 Mei 2021.
Baca juga: Vaksin Novavax Tiba di Indonesia Secara Bertahap Mulai Juli Mendatang
Memang varian vaksin astraZeneca dengan batch tersebut tidak masuk ke Bali.
Menurutnya itu merupakan hal yang biasa kalau memang ada cacat produksi dalam farmasi.