Berita Denpasar
Bale Kulkul Banjar Ceramcam Kesiman Dihiasi Ratusan Piring Kuno, Berawal dari Obrolan Sekaa Manyi
Prajuru Adat Banjar Ceramcam yang juga Penyarikan Desa Adat Kesiman, Drs. I Ketut Puja mengatakan piring-piring ini telah terpasang sejak tahun 1950.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bale Kulkul di Balai Banjar Ceramcam, Kelurauan Kesiman, Denpasar terlihat sangat unik.
Pasalnya tembok pada bale kulkul tersebut dihiasi dengan ratusan piring kuno.
Dimana piring-piring yang dipasang ini merupakan piring tipe China.
Prajuru Adat Banjar Ceramcam yang juga Penyarikan Desa Adat Kesiman, Drs. I Ketut Puja mengatakan piring-piring ini telah terpasang sejak tahun 1950.
Dan sampai saat ini, masih tetap dijaga tetap seperti dulu.
• KREATIF! Warga Tabanan Ini Ciptakan Alat Bantu Panjat Pohon hingga Pemotong Pandan dari Barang Bekas
• Tradisi Lebaran Unik di Indonesia, Bakar Sabut Kelapa hingga Tembak Meriam Usir Kuntilanak
• Unik Coffee Shop di Tengah Pasar Tradisional Sanglah, Pengunjung Datang dari Berbagai Kalangan
Puja menambahkan, sempat ada restorasi untuk bangunan candi dan bale kulkul ini.
Saat pelaksanaan restorasi beberapa piring pun pecah.
Untuk mengganti piring yang pecah tersebut, dirinya pun harus mencari penggantinya ke para kolektor.
"Karena kami harus mempertahankan seperti aslinya, saya mencari piring sampai ke kolektor di Gianyar, Tabanan, dan Badung," katanya saat diwawancarai Minggu, 23 Mei 2021.
Ia mengatakan harga satu piring ini mulai dari Rp 125 ribu hingga Rp 250 ribu.
Dimana saat restorasi pihaknya harus mengganti sebanyak 125 piring yang pecah.
"Konsep kami adalah pelestarian, banyak komentar pangelingsir-pangelingsir puri agar ini dipertahankan. Bahkan bentuk candi kami pakai bebadungan," katanya.
Sebelum mencari ke kolektor, ia sempat membeli piring ke salah satu penjual piring milik orang China.
Namun, beberapa pangelingsir mengatakan piring tersebut imitasi, sehingga ia pun harus door to door mencari kolektor piring.
• Arsitektur Unik Masjid Agung Palapa di Badung Beri Keuntungan di Tengah Pandemi
Baca juga: Megibung, Tradisi Unik Masyarakat Karangasem Bali Untuk Sambut Bulan Suci Ramadhan