Ibadah Haji
Pemerintah Arab Saudi Menggelar Ibadah Haji Mulai Sabtu 17 Juli 2021
Sebanyak 60 ribu jamaah akan mengikuti rangkaian ibadah rukun Islam kelima itu yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Arab Saudi akan menggelar pelaksanaan ibadah haji mulai Sabtu 17 Juli 2021.
Sebanyak 60 ribu jamaah akan mengikuti rangkaian ibadah rukun Islam kelima itu yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Jumlah 60 ribu jemaah itu jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 silam.
Tahun lalu ibadah haji digelar dengan skala terkecil sepanjang sejarah modern, yakni hanya 1.000 jemaah yang diizinkan mengikuti ibadah haji.
Baca juga: Arab Saudi Siap Terima Jemaah Haji 2021, Namun Hanya Untuk 60 Ribu Orang
Baca juga: WNI di Arab Saudi Bisa Ikut Daftar, Pendaftar Haji 2021 Sudah 450 Ribu Orang
Meski media lokal di Arab Saudi menyebut ada 10.000 jemaah yang berpartisipasi.
Namun jika dibandingkan masa normal sebelum pandemi, tetap saja jumlah itu menurun drastis. Tahun 2019 sekitar 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia berpartisipasi dalam ibadah haji.
Awal bulan ini Kementerian Urusan Haji Saudi menyatakan pihaknya mengupayakan 'tindakan pencegahan tingkat tertinggi' terkait pandemi dan kemunculan varian baru Corona.
Kementerian Urusan Haji Saudi menyatakan bahwa para jemaah haji tahun ini dipilih dari 558.000 pelamar lebih melalui sistem pemeriksaan online.
Ibadah haji tahun ini juga terbatas hanya untuk para jemaah yang sudah divaksinasi Corona. Mereka yang lolos telah melalui seleksi pemeriksaan online.
Selain divaksin penuh, para jemaah juga memenuhi syarat berusia 18-65 tahun serta tidak menderita penyakit kronis.
Arab Saudi berusaha mengulang kesuksesan penyelenggaraan haji tahun lalu yang tak mendeteksi kasus Covid-19 selama lima hari ibadah itu berlangsung.
Awal bulan ini, Kementerian Haji Saudi mengatakan tengah menyelesaikan tindakan pencegahan Covid-19 tingkat tinggi mengantisipasi munculnya varian baru.
Selain aturan jarak sosial yang ketat, kementerian juga memperkenalkan "kartu haji pintar" untuk memudahkan akses para jamaah ke kamp, hotel, dan transportasi pengangkut jemaah haji.
Selain itu untuk meminimalisir pergerakan pihak berwenang mengerahkan robot hitam-putih untuk mengeluarkan botol-botol air dari mata air Zamzam di Masjidil Haram.
Pemerintah Arab Saudi juga mengimbau para jamaah untuk menjauh dari kawasan Hajar Aswad, batu hitam yang biasanya disentuh para jemaah.