Berita Denpasar
Kisah Sri Rintis 'Kripik Biru' yang Populer di Bali, Khas Berbahan Kepala dan Leher Ayam
Bagi sebagian warga Kota Denpasar dan sekitarnya, keripik ‘Kripik Biru’ sepertinya bukan kudapan yang asing.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Karsiani Putri
Hasil dari berjualan keripik ini, ia bisa membiayai sekolah empat anaknya sampai bangku kuliah, dan juga memberikan kehidupan yang layak untuk anak-anaknya.
Dari usaha keripik ayam ini, ia juga membuka lapangan pekerjaan dengan mempekerjakan beberapa ibu rumah tangga (IRT) di sekitar pabrik keripiknya.
Pada umumnya mereka adalah para IRT yang ingin bekerja, namun ingin tetap dapat mengurus anaknya.
“Saat ini tenaga kerja yang membantu saya memproduksi keripik berjumlah 28 orang. Tenaga kerja saya didominasi oleh ibu-ibu, dan kebanyakan dari mereka memang sedang membutuhkan pekerjaan namun tetap dapat mengurus anaknya. Maka dari itu, saya membuka lapangan pekerjaan agar setidaknya dapat membantu mereka,” jelasnya.
Namun, di tengah penerapan PPKM saat ini, Sri mengatakan penjualan keripiknya mulai alami penurunan, hingga 50 persen.
Kendati demikian, untuk jumlah reseller-nya masih sama yakni kurang lebih 200 orang.
Sri berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga usahanya dapat kembali lancar. (*)