Corona di Bali

186 WN Australia Serentak Tinggalkan Bali, Pakai Pesawat Carter Sambil Bawa Bantuan untuk Indonesia

Sebanyak 186 WNA asal Australia serentak meninggalkan Pulau Bali menggunakan pesawat komersial Qantas Airways

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Tiga penumpang asal Australia berfoto menunjukkan tiket dan paspor sebelum memasuki terminal keberangkatan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali - 186 WN Australia Serentak Tinggalkan Bali, Pakai Pesawat Carter Sambil Bawa Bantuan untuk Indonesia 

“Belum ada lagi. Ini yang pertama ya kami melayani repatriasi dari Bali. Sebelumnya ada, tetapi penjemputan WNI yang bekerja di Kapal Pesiar dan perusahaannya memfasilitasi melakukan penjemputan langsung melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai,” katanya.

Dalam proses repatriasi ini selain dari Angkasa Pura I (Persero) juga melibatkan petugas dari Imigrasi, Bea Cukai, Lanud I Gusti Ngurah Rai, KKP Kelas I Denpasar dan lainnya.

Pelaksanaan penerbangan ini merupakan hasil koordinasi antara pemerintah Australia bersama Indonesia untuk memulangkan warga negaranya.

"Ada penerbangan repatriasi warga negara Australia sebanyak 186 orang yang terdiri dari 178 penumpang adult dan 8 infant, beberapa di antaranya penumpang bukan berasal dari Pulau Bali saja," ujar General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado.

"Tentunya kami sebagai pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mempersiapkan sebaik mungkin penanganannya dengan berkolaborasi bersama stakeholder terkait, agar semuanya dapat berjalan baik, memastikan dokumen keberangkatan dan pelayanan kami berikan," kata Herry Sikado.

Mengingat sekarang ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19, protokol kesehatan menjadi kebutuhan dasar setiap aktivitas.

Menurut Herry, begitu pula dengan penerbangan repatriasi ini, dengan -sama saling menjaga sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Herry menjelaskan upaya yang dipersiapkan, diantaranya Bandara Ngurah Rai menyiapkan konter Check In Island D untuk dioperasikan, guna optimalisasi physical distancing, kemudian ruang tunggu yang difungsikan yakni di pintu 2 dan 3.

"Secara keseluruhan kami siap melayani penerbangan repatriasi karena bukan pertama kali penerbangan repatriasi dilaksanakan. Tim di lapangan sudah terbiasa secara teknis, ditambah dengan koordinasi secara intensif," kata Herry.

Sebagai informasi Bandara Ngurah Rai belum melayani penerbangan berjadwal khusus Internasional, hal ini dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19, namun penerbangan khusus kargo tetap berjalan.

Penerbangan ini telah diatur untuk memungkinkan warga Australia yang rentan, yang penerbangannya telah dibatalkan atau dimana opsi transit tidak lagi tersedia, untuk kembali ke Australia.

Australia terus menjajaki berbagai opsi untuk mendukung warga Australia yang ingin kembali ke Australia.

Baca juga: Ibu Hamil, Bayi, ODGJ serta Lansia di Tabanan Yang Positif Covid-19 Diperbolehkan Isolasi Mandiri

“Australia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Provinsi di Bali, atas bantuannya untuk mendukung penerbangan komersial yang difasilitasi ke Australia ini,” kata Konsul Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin, dalam keterangannya tertulisnya.

Anthea menambahkan, kesempatan penerbangan ini juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian dari paket bantuan kesehatan Covid-19 Australia bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Australia mendukung mitra dekat dan tetangga, yakni Indonesia dalam menanggapi lonjakan signifikan dalam kasus Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved