Kesehatan

Penyebab Nyeri Otot, Karena Stress, Kurang Tidur, Sampai Akibat Defisit Nutrisi

Dehidrasi bisa menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah sehingga otot menjadi terasa kaku dan berpotensi menyebabkan kram otot.

CNN Indonesia
Ilustrasi zodiak kesehatan kaki keseleo - Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Minggu 23 Februari 2020: Aries Lemah, Gemini Hati-hati Keseleo 

TRIBUN-BALI.COM – Nyeri otot bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

Dalam banyak kasus, nyeri otot ini mungkin tidak perlu dikhawatirkan dan akan sembuh dengan sendirinya.

Tapi tetap saja, pada sebagian kasus, nyeri otot terkadang bisa menjadi gejala penyakit yang mendasari sehingga membutuhkan perawatan medis.

Penyebab nyeri otot

Nyeri otot yang juga dikenal sebagai mialgia, dapat dirasakan di setiap area tubuh yang memiliki otot.

Baca juga: Cegah Penuaan hingga Atasi Nyeri Otot, Manfaat Biji Alpukat untuk Kesehatan

Bergantung pada penyebabnya, ketidaknyamanan yang terjadi bisa jadi ringan atau sangat parah.

Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri otot yang umum terjadi:

1. Stres

Melansir Medical News Today, stres bisa membuat tubuh lebih sulit melawan penyakit.

Pada orang yang tidak sehat dan stres, otot bisa terasa sakit saat tubuh berjuang melawan peradangan atau infeksi.

Beberapa gejala stres yang dapat dikenali meliputi:

  • Jantung berdebar-debar atau detak jantung meningkat
  • Tekanan darah tinggi
  • Sakit kepala
  • Gemetar Nyeri dada
  • Merasa sesak napas atau hiperventilasi (napas berlebihan)

Orang dapat mencoba memerangi stres dengan mempelajari teknik relaksasi dan melepaskan diri dari situasi stres jika memungkinkan.

2. Defisit nutrisi

Seseorang bisa saja mengalami nyeri atau sakit otot karena tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dari makanannya.

Misalnya, vitamin D. Vitamin ini diketahui memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa otot berfungsi dengan benar.

Baca juga: 5 Tanda-tanda Seseorang Kekurangan Vitamin D: Kelelahan, Kram, Nyeri Tulang, hingga Depresi

Vitamin D membantu penyerapan kalsium, dan kekurangan vitamin D dapat menyebabkan hipokalsemia.

Hipokalsemia adalah suatu kondisi di mana kadar kalsium dalam darah rendah, yang dapat memengaruhi tulang dan organ selain otot.

3. Dehidrasi

Seseorang yang mengalami dehidrasi mungkin mengalami nyeri otot. Dehidrasi bisa menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah sehingga otot menjadi terasa kaku dan berpotensi menyebabkan kram otot.

Kejadian dehidrasi memang bisa menyebabkan berbagai fungsi tubuh terganggu, termasuk sistem pernapasan dan pencernaan.

Oleh sebab itu, orang-orang harus sadar mengenai berapa banyak air yang mereka minum.

Baca juga: Termasuk Nyeri Sendi, Ini 5 Tanda Tubuh Anda Kekurangan Cairan

Jumlah yang disarankan untuk orang dewasa adalah minum air putih 6-8 gelas setiap hari.

Jika cuaca panas atau olahraga menyebabkan seseorang berkeringat lebih dari biasanya, mereka perlu minum lebih dari ini.

4. Sprain dan strain

Sprain adala cedera pada ligamen di mana ligamen teregang hingga dapat menimbulkan robekan pada ligamen.

Sedangkan strain adalah regangan atau robekan dari otot atau tendon. Baik sprain, strain, maupun cedera lainnya dapat menyebabkan nyeri otot dan ketidaknyamanan.

Orang mungkin menemukan bahwa area tubuh tertentu menjadi kaku dan sakit jika terluka.

Baca juga: Pusing dan Berkunang-kunang Saat Bangun Mendadak? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Tarikan otot juga bisa menyebabkan nyeri otot. Beberapa sprain dan strain tidak memerlukan pengobatan.

Seseorang mungkin hanya perlu istirahat, minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, atau menggunakan kompres panas untuk meredakan gejalanya.

Tapi, jika cedera tersebut menyebabkan rasa sakit yang parah, membatasi gerakan normal, atau tidak membaik seiring waktu, siapa saja disarankan untuk dapat membuat janji dengan dokter.

5. Kurang tidur

Kurang tidur bisa berdampak parah pada tubuh. Tidur memungkinkan tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri, dan otot-otot seseorang bisa sakit jika tidak cukup tidur.

Kurangnya kualitas tidur juga bisa membuat orang merasa lesu dan lamban. Hal itu dapat memengaruhi kemampuan orang untuk berpikir jernih dan mempersulit mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Sebagai solusi, siapa saja sangat dianjurkan untuk dapat mencukupi kebutuhan tidurnya.

6. Terlalu banyak aktivitas fisik

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan otot kaku dan nyeri.

Baca juga: Benarkah Kelelahan Penyebab Utama Penyakit Tipes? Berikut Penjelasannya

Faktor-faktor berikut dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap nyeri otot saat berolahraga:

  • Tidak terbiasa berolahraga
  • Mencoba olahraga baru
  • Berolahraga lebih intens atau lebih lama dari biasanya
  • Tidak melakukan pemanasan atau peregangan dengan benar

7. Infeksi dan penyakit

Banyak masalah medis yang berbeda dapat menyebabkan nyeri otot. Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang paling sering memengaruhi otot:

  • Sindrom kompartemen aktivitas kronis
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Klaudikasio
  • Penyakit covid-19
  • Dermatomiositis
  • Dystonia
  • Fibromyalgia
  • Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif)
  • Influenza (flu) dan penyakit virus lainnya (penyakit mirip influenza)
  • Lupus
  • Penyakit Lyme
  • Pengobatan, terutama obat kolesterol yang dikenal dengan statin
  • Kram otot
  • Sindrom nyeri myofascial
  • Polymyalgia rheumatica
  • Polymyositis (penyakit inflamasi yang menyebabkan kelemahan otot)
  • Cedera regangan berulang
  • Rheumatoid artritis (penyakit radang sendi)

Sebaiknya dapatkan perawatan medis segera jika Anda mengalami nyeri otot dengan berbagai kondisi berikut:

  • Kesulitan bernapas atau pusing
  • Kelemahan otot yang ekstrim
  • Demam tinggi dan leher kaku

(Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi" 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved