Berita Denpasar
Ikut Ngamen Mengenakan Udeng di Denpasar, Saiful dan Nito Dipulangkan ke Situbondo Jawa Timur
Ikut Ngamen Mengenakan Udeng di Denpasar, Saiful dan Nito Dipulangkan ke Situbondo Jawa Timur
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyak fenomena unik terjadi sepanjang pandemi Covid-19.
Salah satunya adalah kemunculan sejumlah pengamen berpakaian adat Bali di beberapa titik di Kota Denpasar.
Mereka menggunakan pakaian adat lengkap dengan udeng, kemben dan anteng.
Tak lupa membawa sound jinjing kecil dan menyanyikan lagu Bali.
Kebanyakan pengamen tersebut berasal dari Kabupaten Karangasem.
Meski begitu, ternyata aksi ngamen berpakaian adat Bali itu juga ditiru oleh pengamen yang berasal dari luar Denpasar.
Satpol PP Kota Denpasar mengamankan dua pengamen luar Bali yang berpakaian adat.
Keduanya yakni Saiful Santoso (42) dan Nito (33) asal Situbondo Jawa Timur.
Baca juga: Banyak Pengamen-Gepeng Disalurkan Jadi ART, Satpol PP Denpasar: Mereka Minggat, Kembali ke Jalanan
“Ternyata bukan orang Bali saja yang pakai udeng, ada juga dari luar. Kami curiga karena dia memakai udeng dan kemben asal-asalan dan suaranya medok. Setelah kami amankan ternyata memang dari luar,” kata Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga, Selasa 28 September 2021.
Sayoga menduga, mereka ikut menggunakan udeng karena mengikuti tren yang terjadi saat ini.
Dengan menggunakan ‘kearifan lokal’ pihaknya juga menduga akan lebih menarik simpati masyarakat.
Setelah diamankan dan didata, kedua pengamen ini diserahkan ke Dinas Sosial untuk diproses pemulangannya ke daerah asalnya.

“Kami teruskan ke Dinas Sosial tadi pagi bersama lima orang gelandangan dan pengemis lainnya. Setelah kami proses 7 orang tersebut, kami jaring lagi 7 orang gepeng dan pengamen,” katanya.