Berita Denpasar
Ikut Ngamen Mengenakan Udeng di Denpasar, Saiful dan Nito Dipulangkan ke Situbondo Jawa Timur
Ikut Ngamen Mengenakan Udeng di Denpasar, Saiful dan Nito Dipulangkan ke Situbondo Jawa Timur
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Di Denpasar, ia kos bersama anak istrinya di kawasan Jalan Kusuma Bangsa 2. Sebulan dirinya membayar kos Rp 400 ribu.
“Saya sudah dua tahun tinggal di Denpasar. Sebelumnya jadi buruh proyek, tapi sekarang sepi,” katanya.
Sebelum mengamen ke jalan, dirinya sempat mengamen di kawasan Pasar Pidada.
Namun oleh pengelola pasar dirinya tak diizinkan mengamen di pasar sehingga turun ke jalan.
Untuk mengamen dirinya mengeluarkan modal Rp 600 ribu untuk membeli sound system jinjing kecil.
Menurut pengakuannya, dirinya meminjam uang untuk membeli sound system tersebut.
Baca juga: KISAH APES Nengah Bayung: Pertama Kali Ngamen Pakai Udeng di Jalanan, Ditangkap Satpol PP Denpasar
“Saya pinjam uang untuk beli itu dan sekarang belum balik modal,” akunya.
NB mengaku menikah saat berumur 15 tahun. Datang ke Denpasar sejak dua tahun lalu dengan harapan bisa hidup lebih baik ketimbang hidup di kampung.
Sementara itu, dua temannya yakni IMA (11), IKIW (15) tidak sekolah.
IKIW (15) biasanya mengikuti sekolah pasar di Pasar Badung, Denpasar.
Menurut pengakuannya, dirinya diam-diam ikut mengamen tanpa sepengetahuan pihak penyelenggara sekolah pasar. (*)