Berita Bangli
Kerugian Gempa Tembus Rp 4,9 M, BPBD Bangli Catat Kerusakan di 285 Lokasi
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan data masih bersifat dinamis.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Satu-satunya jalur darat penghubung Desa Buahan menuju Desa Terunyan telah terbuka.
Kendati demikian, masyarakat belum diperbolehkan melintas.
Hal ini dikarenakan kondisi jalur yang masih rawan terjadi longsor susulan.
BPBD Bangli mencatat, longsor susulan sempat terjadi di perbatasan jalur Buahan menuju Desa Abang Batudinding Senin kemarin.
Longsor tidak hanya berupa kerikil, namun berupa bongkahan batu besar.
Warga kembali diimbau untuk menggunakan jalur danau apabila ingin kembali ke kediamannya.
Kemarin, warga Desa Terunyan silih berganti menunggu perahu untuk menyeberang.
Walaupun statusnya masih warga Terunyan, mereka selama ini mendiami wilayah Denpasar karena berjualan.
"Kami bolak-balik. Kadang satu pekan sekali baru pulang, dang 10 hari," ujar seorang warga bernama Jero Mangku Subati.
Warga asal Banjar Madia, Desa Terunyan itu bersama 10 orang keluarga hendak kembali kerumah dikarenakan ada upacara Purnama.
Selain karena belum diperbolehkan oleh petugas lewat jalur darat, Jero Subati mengaku dirinya masih takut untuk melintasi jalur darat.
"Kata bapaknya (petugas) batunya dari atas jatuh lagi. Makanya saya takut," ucapnya. (*)
Kumpulan Artikel Bangli