Berita Klungkung
Abrasi Parah di Pantai Tegal Besar Klungkung, Pemkab Sebut Akan Dapat Penanganan BWS Bali Penida
November lalu, ombak pasang sempat terjadi di Pantai Tegal Besar dan menghancurkan warung milik warga.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Abrasi yang terjadi di Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung tidak kunjung teratasi.
Bahkan abrasi yang terjadi kian parah, hingga ombak semakin menggerus daratan.
November lalu, ombak pasang sempat terjadi di Pantai Tegal Besar dan menghancurkan warung milik warga.
Kepala Dinas PUPR Klungkung I Made Jati Laksana saat dikonfirmasi terkait abrasi ini menjelaskan, berdasarkan informasi dari pihak BWS Bali-Penida, di Klungkung akan mendapatkan program penanganan abrasi di pesisir Tegal Besar- Lepang, pesisir Sidayu-Kusamba, serta di beberapa lokasi di Nusa Penida.
Baca juga: Tak Kunjung Mendapat Penanganan, Pesisir Pantai Tegal Besar Klungkung Kian Terkikis Abrasi
" Itu menurut info dari BWS Bali-Penida, mudah-mudahan tidak ada refocusing lagi," ungkap Jati Laksana.
Pihaknya pun sudah mengusulkan penanggulangan abrasi untuk semua pesisir yang rawan abrasi di Klungkung.
" Seluruh pesisir yang rawan abrasi sudah kita usulkan, mengingat perlu dana yang sangat besar untuk tangani abrasi. Nanti akan ditangani secara bertahap dan menyesuaikan dengan anggaran yang ada," jelasnya.
Klian Adat Banjar Tegal Besar, I Nyoman Gimpil mengatakan, abrasi di Pantai Tegal Besar kian parah.
Daratan semakin tergerus, dan ombak pasang semakin dekat dengan bangunan milik warga yang ada di pesisir.
Ia menjelaskan, Kamis (4/11/2021) malam ada ombak besar menerjang pesisir Pantai Tegal Besar.
Karena kondisi pesisir telah abrasi parah, ombak sampai menghancurkan warung milik warga setempat dan sebuah gubuk milik kelompol nelayan setempat.
Ketika itu pula, lahan tempat berdirinya warung dan gubuk nelayan itu hilang tergerus ombak.
Daratan itu justru menjadi aliran muara sungai Bubuh.
" Kejadian itu menyebabkan 10 jaring dan 3 kano milik nelayan hilang terbawa arus laut," ungkap Gimpil, Rabu (1/12/2021).
Nyoman Gimpil juga mengungkapkan, abrasi di Pantai Tegal Besar sudah terjadi selama bertahan tahun dan tidak kunjung mendapat penanganan.