Guru di Pesantren Rudapaksa Santriwati
VIRAL, Foto Muka Herry Wirawan Babak Belur, Karutan Ungkap Nasib Guru yang Rudapaksa Santriwati
Kejahatan guru pesantren merudapaksa belasan santriwati hingga melahirkan ini menuai kecaman dan amarah publik.
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG - Jagat media sosial dipenuhi share foto wajah Herry Wirawan, terdakwa kasus rudapaksa terhadap belasan santriwati hingga hamil.
Foto wajah Herry babak belur beredar di media sosial.
Herry Wirawan adalah guru pesantren di Kota Bandung yang diadili karena kasus rudapaksa terhadap para santriwati.
Baca juga: Herry yang Rudapaksa Santriwati Hingga Melahirkan Kategori Perbudakan, Tak Cukup Dihukum 20 Tahun
Setelah kasus hukumnya yang menghamili santriwati terekspos ke publik, sosok Herry Wirawan ini langsung viral di media sosial.
Kejahatan guru pesantren rudapaksa santriwati ini menuai kecaman dan amarah publik.
Kini, foto muka Herry Wirawan pun mendadak viral di media sosial. Fotonya bertebar di Instagram hingga Twitter dan Facebook.
Baca juga: Ditahan di Rutan Kebonwaru, Begini Kondisi Terkini Herry Wirawan. Karutan Baru Tahu Kasus Rudapaksa
Kemudian, banyak warganet yang mengomentari foto viral Herry tersebut. Dari foto yang beredar, wajah bagian kanan terlihat lebam seperti bekas pukulan.

Terlihat ada memar dan bengkak pada sekitar mata dan dahi.
Pose guru pesantren Bandung dalam foto babak belur itu terlihat sama seperti foto yang pertama kali beredar pekan lalu.
Saat pertama kali kasus hukum guru pesantren ini terekspos ke dunia maya, beredar foto Herry yang posenya sama seperti yang kini viral karena terlihat lebam.
Namun, kala itu, foto yang tersebar menunjukkan wajah Herry dalam keadaan mulus.

Apa yang terjadi dengan Herry Wirawan sebenarnya?
Dalam tayangan Kompas TV senin (13/12/2021), ia disebut sudah ditahan sejak 28 September 2021 dan menjalani enam kali persidangan.
Kini kondisi Herry pun disebut dalam keadaan baik di dalam tahanan.
Baca juga: Terungkap! Alasan Herry Wirawan Guru Ngaji Rudapaksa 12 Santriwati Tak Minta Korban Diaborsi
"Alhamdulillah kondisinya sehat dan kami dan baru saja kami ngobrol dalam keadaan sehat," kata Karutan Satu Bandung Riko Stiven.
Karutan pun menunjukkan sebuah foto bukti dia berbincang dengan terdakswa kasus rudapaksa belasan santriwati ini.
"Saya ajak ngobrol barusan, tidak ada cacat apa pun," katanya.
Ia juga mengonfirmasi terkait adanya foto viral yang menunjukkan wajah tahanannya yang babak belur.
Menurut Riko Stiven, tahanan justru dalam keadaan sehat tidak seperti pada foto yang tersebar di dunia maya.
"Ada yang lebam-lebam ada foto yang viral. Saya pastikan sebagai Kepala Rutan Satu Bandung, beliau dalam keadaan sehat walafiat dan bisa bergaul dengan tahanan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Korban Rudapaksa Herry Wirawan Bertambah, Tak Hanya di Garut, Ada yang Sedang Hamil
Kemudian, ia juga memastikan tidak ada intervensi apa pun terhadap Herry Wirawan yang berada di dalam tahanan.
"Saya mengobrol yang bersangkutan apa ada yang intervensi di Rutan 1 Bandung, jawabannya tidak. 'Tidak ada pak kita seperti biasa ke mushola, salat'. Dengan tahanan lainnya sama, hak dan kewajibannya sama semua," katanya.
Apa yang disampaikan Riko Stiven ini sama seperti yang diberitakan Tribunjabar.id sebelumnya. Berdasarkan laporan wartawan dari Kota Bandung, disebutkan bahwa Herry dalam keadaan baik.
Baca juga: Kegetiran Para Santriwati Hamil Korban Rudapaksa Herry, Disekap di Basecamp Hingga Melahirkan
"Barusan saja sama sempat berbincang dengan HW, menanyakan terkait kondisinya, apakah ada intervensi dari petugas atau warga binaan lainnya, Ia bilang engga ada dan baik-baik saja di dalam sana. Saya selaku kepala rutan, memastikan kondisinya dalam keadaan sehat, tidak kurang suatu apapun," kata Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas I Bandung atau Rutan Kebonwaru Bandung Riko Steven.
Ia pun menjelaskan seperti apa kabar lebih jauh tentang Herry Wirawan saat ini yang sedang menjalani proses hukum.
"Sejauh ini HW belum berkomunikasi dengan pihak keluarganya, begitu pun sebaliknya, karena beliau mengaku ingin fokus dulu dengan persidangannya. Mungkin karena dia itu baru melalui enam kali proses persidangan dan persidangan selanjutnya atau ketujuh, akan dilakukan pada 21 Desember nanti," ujarnya.
Baca juga: Jumlah Korban Aksi Bejat Herry Wirawan Mencapai 21 Orang, Kenapa Tercatat Hanya 12 Orang?
Sosok Herry Wirawan
Sebelumnya, beredar surat keterangan domisili dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung yang mencantumkan tempat tinggal Herry.
Dalam surat itu, tertulis Herry Wirawan tinggal di Dago Biru, Kota Bandung.
Namun, berdasarkan penelusuran wartawan Tribunjabar.id, ia tak tinggal lagi di sana.
Hal ini diungkapkan oleh seorang warga di RW 04, Dago Biru, Ashari (61).
"Sudah lama dia enggak ada di sini. Lupa sejak kapan, tapi sudah lama sekali," ujarnya, Kamis (9/12/2021).
Lebih lanjut Ashari pun mengungkapkan seperti apa sosok Herry di matanya. Ia mengatakan, Herry sering belanja ke tempat jualannya.
Menurutnya, Herry adalah sosok pendiam dan kadang bersikap tak acuh.
"Dia pernah ngajar di lembaga pendidikan sekitar sini, tapi sudah lama sekali, sekarang enggak tahu di mana tinggalnya," kata Ashari.
Ketika mendengar mengenai kasus Herry, Ashari kaget. Ia pun geram dengan perbuatan pelaku.
"Apalagi korbannya banyak sampai melahirkan anak, ini perbuatan di luar kemanusiaan. Saya berharap pelaku dihukum berat," ujarnya.
Kini, Herry Wirawan sedang diadili di Pengadilan Negeri Bandung. Adapun agenda persidangannya masih menghadirkan saksi-saksi.
Berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum, Herry merudapaksa santriwati nyaris setiap hari.
Akibat hal tersebut, sejumlah santriwati hamil. Bahkan, ada korban yang mengadu kepada Herry bahwa dirinya hamil.
Namun, guru pesantren itu malah melontarkan janji-janji manisnya kepada korban.
"Biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai kuliah, sampai dia mengerti, kita berjuang bersama-sama," kata Herry Wirawan seperti dikutip di berkas dakwaan jaksa.
Herry juga melancarkan aksi tipu daya lainnya.
Kepada para korban, ia menjanjikan anak yang dilahirkan akan dibiayai dari kuliah sampai bekerja.
Lalu, pelaku juga menjanjikan anak korban akan menjadi polwan hingga menjadi pengurus pesantren.
Sementara itu, kepada para santriwati korbannya, Herry juga kerap mencekokinya dengan pemahaman bahwa guru harus ditaati.
"Guru itu Salwa Zahra Atsilah, harus taat kepada guru," kata Herry Wirawan di berkas dakwaan.
Kasipenkum Kejati Jabar Dodi Gazali Emil menjelaskan, perbuatan Herry dilakukan di berbagai tempat.
Ia melancarkan aksinya di Yayasan Komplek Sinergi Jalan Nyaman Anatapani, Yayasan Tahfidz Madani Komplek Yayasan Margasatwa Cibiru, Pesantren Manarul Huda Komplek Margasatwa Cibiru, di apartemen di kawasan Soekarno-Hatta Bandung, hingga di sejumlah hotel.
"Perbuatan terdakwa Herry Wirawan dilakukan di berbagai tempat," ujar Dodi Gazali Emil saat dihubungi, Rabu (8/12/2021).
Nasib Santri Korban Herry Wirawan
Terungkap nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan.
Seperti diketahui, Herry adalah sosok pengasuh sekaligus guru pesantren di Bandung yang merudapaksa para santriwatinya sejak 2016.
Jumlah korban Herry ada 12 santriwati, delapan di antara mereka sudah melahirkan bayi.
Selain merupakan pengurus sekaligus pemilik Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani, Herry juga mendirikan Pondok Pesantren Madani Boarding School dan Rumah Tahfiz di kawasan Cibiru Kota Bandung.
Tokoh masyarakat di Pasir Biru yang juga sekretaris RT 05, Agus Tatang telah mengungkapkan kegiatan lain para santriwati di sana.
Tak hanya belajar agama, santriwati juga kerap diminta menjadi kuli jika ada proses pembangunan.
"Ada yang ngecat, ada yang nembok, yang harusnya mah ladennya (buruh kasar) dikerjain sama laki-laki.
"Di sana mah perempuan semua, enggak ada laki-lakinya," kata Agus saat ditemui di sekitar pondok pesantren Madani Boarding School, Jumat (10/12/2021).
Agus mengaku merasa kecolongan dengan kasus rudapaksa yang dilakukan Herry.
Pasalnya, tak ada warga yang menduga akan ada kejadian seperti itu.
Ia menegaskan, seharusnya pesantren menjadi tempat belajar agama, bukan malah dijadikan tempat untuk merudapaksa.
"Jadi kasihan lah ke santriwatinya, hancur lah masa depannya," katanya.
Sebelumnya, Agus mengaku tak pernah melihat ada santriwati yang tengah berbadan dua.
Saat itu pun, ia merasa hal tersebut akan mungkin terjadi.
Lalu, Agus juga sempat percaya bahwa Madani Boarding School menerapkan pendidikan berbasis agama.
Namun, kepercayaan Agus kepada pesantren itu sirna ketika polisi datang ke wilayahnya.
Awalnya, ia tak diceritakan mengenai kasus pelecehan tersebut.
Pada akhirnya, Agus mengetahui, Herry adalah pelaku rudapaksa kepada santriwatinya.
"Saya juga kaget dan enggak percaya, jadi saya tanya lagi, 'Yang bener pak', polisinya bilang iya, tersangkanya udah ditangkap ada di mobil (polisi).
"Jadi ditangkapnya mah bukan di sini, kan ada dua pesantrennya sama yang di Antapani," ujarnya.
Selama ini, Agus merasa Herry adalah sosok yang baik.
Setiap datang ke pondok pesantren itu, Herry terkadang datang mengendarai motor atau mobil.
Namun ternyata, di balik tampang polosnya, Herry telah melakukan perbuatan tak bermoral.
"Kalau tahu dari dulu mungkin bisa kita cegah. (Sekarang) jadi marah lah warga di sini juga ke dia (pelaku)," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Beredar Foto Muka Herry Wirawan Babak Belur Seperti Dihajar, Karutan Ungkap Nasib Guru Hamili Santri,