Tips Kesehatan

Darah Haid Berwarna Hitam? Waspada Bisa Jadi Kanker Serviks

Kotoran berupa darah ini, memiliki warna yang bervariasi, mulai dari merah terang, cokelat tua, atau bahkan hitam.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
TribunStyle/Kolase
Warna darah Menstruasi 

Darah haid hitam juga bisa menjadi tanda kanker serviks, apalagi jika Anda sering mengalami pendarahan setelah seks di antara siklus menstruasi Anda.

Awal kemunculan kanker serviks memang tak menimbulkan gejala apa pun, tapi seiring berjalannya waktu, ada beberapa gejala yang perlu Anda waspadai.

Tanda kanker serviks yang lain adalah keluarnya keputihan dalam jumlah banyak dan berbau tak sedap, kelelahan, siklus menstruasi berlangsung lama, berat badan turun, dan sulit buang air besar.

Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Obat Memperlancar Haid di Apotik

Baca juga: 10 Cara Ampuh Mengurangi Nyeri saat Menstruasi, Salah Satunya Hindari Makanan Ini

Baca juga: Amankah Berhubungan saat Menstruasi? Berikut Resikonya

Obat untuk melancarkan menstruasi hanya akan diberikan jika dokter merasa benar-benar perlu.

Umumnya, dokter akan memberikan obat ini jika seorang perempuan memiliki siklus haid tidak teratur dan mengganggu hal lain, seperti kesuburan.

Obat pelancar haid bekerja dengan merangsang tubuh untuk melepaskan hormon-hormon yang memancing terjadinya pembuahan saat sel telur siap keluar dari ovarium.

Bagi mereka yang menjalani prosedur alternatif untuk melahirkan, seperti bayi tabung, obat untuk memperlancar haid juga penting sebagai bagian dari pengobatan.

Beberapa obat pelancar menstruasi yang biasa diresepkan dokter adalah:

1. Chlomiphene (Klomifen)

Sudah lebih dari 4 dekade clomiphene citrate digunakan sebagai obat pelancar haid. Biasanya dokter akan meresepkan obat ini untuk perempuan yang jadwal ovulasinya tidak teratur.

Klomifen bekerja dengan cara mengurangi hormon estrogen dalam tubuh.

Clomiphene merangsang kelenjar pituitari dan hipotalamus di otak untuk memproduksi gonadotropin-releasin hormone (GnRH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH).

Hormon-hormon ini memicu ovarium untuk memproduksi sel telur.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved