Berita Klungkung
Lukisan Wayang Kamasan Klungkung Satu-satunya WBTB Asal Bali yang Berpeluang Diusulkan ke Unesco
Lukisan Klasik Wayang Kamasan berpeluang untuk diusulkan pemerintah pusat sebagai Warisan BudayaTak Benda (WBTB) Dunia asal Indonesia.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Saat ini maestro seni Lukisan Klasik Wayang Kamasan masih tersisa 10 orang, di antaranya Mangku Malendra dan
Mangku Nengah Muriati.
Meski demikian, para pelukis muda banyak bermunculan untuk melestarikan seni lukis ini.
Kabid Cagar Budaya di Dinas Kebudayaan Klungkung, Wayan Sudharma menjelaskan, satu ciri khas Lukisan Klasik Kamasan adalah motifnya, dan mengambil cerita pewayangan.
Biasanya diambil dari epos MahaBrata, Ramayan, Cerita Tantri, maupun diambil dari Kitab Sutasoma dan lainnya.
Baca juga: Inspektorat Klungkung Rampungkan Audit Investigasi APBDes Tusan, Hasil Tunggu Ekpose Bersama Bupati
"Para pelukis di Kamasan berkomitmen mempertahankan ciri khas lukisannya. Namun cerita yang diangkat berkembang dengan tidak menghilangkan pakem lukisan yang sudah menjadi warisan leluhurnya," jelas Sudharma.
Perkembangan yang dimaksud, misalnya melukis dengan mengutip dari kajian lontar, maupun tentang sastra agama.
"Namun tetap mengutakan roh dari Lukisan Kamasan. Yakni mengedepankan cerita, dibandingkan estetika, maupun seni karena gaya ini yang membikin Lukisan Kamasan terkenal, selain memang tampilan yang terlihat klasik," jelas Sudharma. (*)
Artikel lainnya di Lukisan Kamasan