Berita Klungkung

Lukisan Wayang Kamasan Klungkung Satu-satunya WBTB Asal Bali yang Berpeluang Diusulkan ke Unesco

Lukisan Klasik Wayang Kamasan berpeluang untuk diusulkan pemerintah pusat sebagai Warisan BudayaTak Benda (WBTB) Dunia asal Indonesia.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Mangku Nengah Muriati ketika menunjukan Lukisan Wayang Kamasan bertema Covid-19, saat ditemui di kediamannya di Desa Kamasan, Klungkung, Rabu (26/1/2022) 

Saat ini maestro seni Lukisan Klasik Wayang Kamasan masih tersisa 10 orang, di antaranya Mangku Malendra dan 
Mangku Nengah Muriati.

Meski demikian, para pelukis muda banyak bermunculan untuk melestarikan seni lukis ini.

Kabid Cagar Budaya di Dinas Kebudayaan Klungkung, Wayan Sudharma menjelaskan, satu ciri khas Lukisan Klasik Kamasan adalah motifnya, dan mengambil cerita pewayangan.

Biasanya diambil dari epos MahaBrata, Ramayan, Cerita Tantri, maupun diambil dari Kitab Sutasoma dan lainnya.

Baca juga: Inspektorat Klungkung Rampungkan Audit Investigasi APBDes Tusan, Hasil Tunggu Ekpose Bersama Bupati

"Para pelukis di Kamasan berkomitmen mempertahankan ciri khas lukisannya. Namun cerita yang diangkat berkembang dengan tidak menghilangkan pakem lukisan yang sudah menjadi warisan leluhurnya," jelas Sudharma.

Perkembangan yang dimaksud, misalnya melukis dengan mengutip dari kajian lontar, maupun tentang sastra agama. 

"Namun tetap mengutakan roh dari Lukisan Kamasan. Yakni mengedepankan cerita, dibandingkan estetika, maupun seni karena gaya ini yang membikin Lukisan Kamasan terkenal, selain memang tampilan yang terlihat klasik," jelas Sudharma. (*)

Artikel lainnya di Lukisan Kamasan

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved