Berita Jembrana
Pedagang di Jembrana Mengeluh Harga Sembako Meroket, Minyak Goreng Langka
Selain itu, operasi pasar yang digelar beberapa waktu lalu ternyata belum berdampak positif untuk stabilisasi harga.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, Komang Agus Adinata menyatakan, bahwa untuk sembako sendiri karena berdekatan dengan hari raya maka biasa terjadi kenaikan.
Pertama kemarin saat Nyepi 2022. Kemudian juga dengan dengan Idul Fitri yang berlangsung bulan depan.
“Sudah biasa karena memang mendekati hari raya. Dan kenaikan dan pasokan masih seribu atau dua ribu, masih wajar. Biasa kalau dekat-dekat hari raya besar seperti ini,” ungkapnya.
Terkait Migor, Agus mengaku, bahwa kelangkaan migor terjadi karena permintaan dunia meningkat. Dengan naiknya perdagangan global, sehingga banyak minyak yang diekspor.
Hanya saja, pada pemantauan pihaknya masih ada stok, meskipun terdistribusi minim dan tidak sebanyak dahulu.
Dan solusinya, pihaknya akan mengikuti arahan pusat, karena di Jembrana tidak ada produsen minyak goreng. Dan nantinya akan mengusulkan ke Pusat sesuai dengan kebutuhan Migor di Jembrana.
“Ya kami juga meminta ke konsumen, supaya bahan pokok yang bisa diganti dengan direbus, maka direbus dahulu. Sama-sama harus dimengerti. Karena memang pasokan terbatas dan kebutuhan dunia meningkat.
Jadi misalnya Telur harus direbus ya direbus tidak digoreng semua. Biar diatur penggunaannya,” bebernya. (*)
Artikel lainnya di Berita Jembrana