Berita Bangli

Nyoman S Akhiri Hidup di Kandang Sapi Wilayah Bangli, Diduga Karena Depresi

Sehingga Sutama berusaha mencari keberadaan ayahnya dengan meminta bantuan kakak iparnya yang bernama I Wayan Nuasa, dan bersama-sama mencari

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Polisi saat melakukan olah TKP di kandang sapi tempat pekak S mengakhiri hidup, Rabu (30/3/2022) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Seorang lansia berinisial I Nyoman S ditemukan meninggal dunia secara tragis di kandang sapi.

Lansia asal Desa Mangguh, Kecamatan Kintamani, Bangli itu ditemukan meninggal dengan cara gantung diri.

Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Wayan Sarta saat dikonfirmasi Kamis (31/3/2022) membenarkan hal tersebut.

Berdasarkan keterangan I Nyoman Sutama, lanjutnya, I Nyoman S sempat meninggalkan rumah pada hari Rabu (30/3/2022) sekitar pukul 11.00 Wita untuk berkebun seperti biasa.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pungutan Kegiatan PTSL Antugan Bangli, Wayan Sudirga Dituntut 4,5 Tahun Penjara

"Namun hingga pukul 18.00 Wita, I Nyoman S tidak kunjung pulang ke rumah.

Sehingga Sutama berusaha mencari keberadaan ayahnya dengan meminta bantuan kakak iparnya yang bernama I Wayan Nuasa, dan bersama-sama mencari keberadaan I Nyoman S," jelasnya.

Pencarian pekak S tak membutuhkan waktu lama.

Sekitar 30 menit kemudian, keduanya mendapati lansia 84 tahun itu tergantung di kandang sapi yang berjarak 100 meter dari kediaman Sutama.

"Keduanya langsung meminta bantuan warga sekitar untuk menurunkan S, serta menghubungi polisi untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Polisi yang menerima laporan tersebut segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi dan pemeriksaan luar jenazah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis puskesmas Kintamani VI, tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah S.

Melainkan tanda-tanda akibat bunuh diri

Sementara dari keterangan saksi, lanjutnya, diketahui pula jika sebelumnya S kerap mengeluh sakit pada mata kanan yang mengalami tumor.

"Diduga motif yang bersangkutan bunuh diri karena merasa depresi akibat sakit tumor mata yang tak kunjung sembuh.

Baca juga: Kunker ke Bangli, Pangdam Udayana Geber Moge ke Kintamani Bangli, Cek Kondisi Pariwisata

Atas kejadian tersebut pihak keluarga menerima kematian S sebagai musibah, dan menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan," tandasnya. (*)

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel lainnya di Berita Bangli

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved