Berita Karangasem

31 Kilometer Pesisir Pantai di Karangasem Rawan Abrasi

Seperti daratan di Pesisir Pantai Tanah Ampo, Banjar Tanah Ampo, Ulakan, Kecamatan  Manggis,  Kabupaten  Karangasem.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pesisir Pantai Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Pasisir pantai rawan terjadi abrasi karena belum ada tanggul. 

TRIBUN BALI.COM, AMLAPURA - Daratan di Karangasem terus terkikis ombak hingga abrasi.

Sedikit demi sedikit ombak pantai mncaplok darataan.

Seperti daratan di Pesisir Pantai Tanah Ampo, Banjar Tanah Ampo, Ulakan, Kecamatan  Manggis,  Kabupaten  Karangasem.

Ketut, nelayan asal Tanah Ampo, mengaku, ombak terus mengikis daratan.

Ombak mulai dekati tempat penyimpanan peralatan melaut.

Baca juga: 5 Kilometer Pantai di Karangasem yang Terancam Abrasi Segera Ditangani dengan Pembuatan Tanggul

Baca juga: Terus Digerus Abrasi, Pengaman Pantai Sidayu-Kusamba Klungkung Dikebut Tahun ini

Baca juga: Penanganan Abrasi di Pesisir Sidayu-Kusamba Klungkung Telan Anggaran Rp 43 Miliar

Jarak ombak dan gudang penyimpanan peralatan melaut sekitar 20 -30 meteran.

Saat pasang, ombak bisa mengenai gudang klompok nelayan.

"Saat pasang otomatis peralatan melaut harus diselamatkan. Daerah Pesisir Pantai Tnah Ampo rawan abrasi. Semoga pemerintah bisa menanggulangi agar tak terjadi abrasi parah," harap  Ketut, Kamis (31/3/2022).

Kabid Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem, I Made Wiguna, mengatakan, ada beberapa Pesisir Pantai di Karangasem yang rawan terjadi abrasi.

Tersebar di Kecamatan Manggis, Kecamatan Abang, Kecamatan Karangasem, dan Kubu. 

Dari 87 kilometer panjang garis pantai di Karangasem, sepanjang 31 kilometer garis pantai terancam abrasi karena belum dibangun revetment di Pesisir Pantai.

Sedangkaan 56  kilometer kondisi Pesisir Pantai amaan dikarenakan ada pengaman seperti revetment serta karang.

31 kilometer pesisir pantai yang berpotensi abrasi karena hanya berpasir.

Tak adanya revetment untuk melindungi daratan dari ombak pantai, terutama saat laut pasang.

Pantai berpotensi abrasi belum ada penangganan dari Peemerintah maupun Balai Wilayh Sungai (BWS)

Tahun 2023, kata Made Wiguna, sekitar 5 kilometer pesisir pantai di Kab. Karangasem yang  terancam abrasi rencana akan ditangani BWS kerjasama JICA.

Penanggananya dari Pantai  Buitan, Kecamatan Manggis - Candidasa, Bugbug, Kec. Karangasem. Dengan membaangun tanggul.

"Kita sering diundang rapat bahas rencana penangganan Pesisir Pantai dari Buitan hingga Candidasa, Kec. Karangasem. Ini baru tahap perencanaan. Info dari balai rencana fisik  2023,"ungkap Made Wiguna. Pihaknya berharap, rencana ini bisa segera realisasi dengan cepat

Dinas PUPR tak bisa berbuat apa dengan kondisi ini.

Mengingat dana yang dialokasikan untuk penangganan pantai sangat minim.

Baca juga: Cerita Petani Garam di Klungkung, Abrasi dan Penurunan Produktivitas

Baca juga: Abrasi Parah di Pantai Tegal Besar Klungkung, Pemkab Sebut Akan Dapat Penanganan BWS Bali Penida

Baca juga: Tak Kunjung Mendapat Penanganan, Pesisir Pantai Tegal Besar Klungkung Kian Terkikis Abrasi

Terakhir kali PUPR melakukan penanganan pantai seekitar Th 2017.

Panjang pantai yang ditanganinya sekitar 200-300 meter. Th  2018 - 2022 tidak ada.

Pihaknya berharap, penanganan pesisir pantai dapat peerhatian dari Pemerintaah Pusat, Balai Wilayah Sungai, Provinsi, dan Kabupaten.

PUPR Karangasem akan terus berupaya untuk mengusulkan perbaikan. Harapnnya  agar pantai rawan abrasi berkurang, dan dampak tak signifikan.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved