Berita Bali
PARIWISATA Mulai Bergeliat, Gus Agung Ingatkan Pemerintah Masalah Sampah dan Macet di Bali
egiatan pariwisata di Bali berangsur membaik, pasca kelonggaran yang sudah diberikan pemerintah untuk kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dan do
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kegiatan pariwisata di Bali berangsur membaik, pasca kelonggaran yang sudah diberikan pemerintah untuk kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik (wisdom).
Namun dibalik itu, beberapa permasalahan masih muncul yang dinilai dapat menghambat kegiatan pariwisata.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menjelaskan permasalahan tersebut tak lain adalah masalah sampah dan kemacetan.
Khususnya di beberapa lokasi wisata seperti Canggu, Kuta, Sanur, dan lokasi wisata yang lain.
Baca juga: LOW Season Pariwisata Jadi Biang Kerok Ekonomi Bali Kontraksi
"Selama masalah macet dan sampah tidak diperbaiki, maka daya saing Bali akan turun. Selama ini wisatawan yang berlibur mencari aman dan nyaman," jelasnya pada, Selasa 10 Mei 2022.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Agung ini, sisi keamanan Bali sangat kondusif untuk dikunjungi.
Sebab di setiap lokasi wisata, atau akomodasi di bawah lindungan desa adat.
Memang melibatkan aparat desa, seperti pecalang untuk menjaga keamanan.
Namun untuk kenyamanannya, jika dilihat Bali juga masih memiliki masalah pada sampah dan kemacetan kendaraan di jalanan hingga berjam-jam.
Baca juga: Pelonggaran PPKM dan Vaksinasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Bali
"Buat wisman itu tidak bagus, dan kalau itu sampai tahun depan terjadi lagi Bali bisa ditinggalkan," tambahnya.
Selain itu, ia juga berharap semoga Bali tetap dapat melewati masa pandemi Covid-19, meskipun masih terdapat beberapa negara yang melakukan lockdown akibat mengganasnya virus Corona ini.
Sementara itu, kebanyakan pengusaha Bali menderita kerugian selama pandemi Covid-19.
Baca juga: LOW Season Pariwisata Jadi Biang Kerok Ekonomi Bali Kontraksi
Tentu saja modal kerjanya sangat sedikit, bahkan mungkin saja nyaris minus.
Maka dari itu, Gus Agung juga berharap pemerintah akan melakukan pemberian soft loan pada pengusaha di Bali.
Agar Hotel-hotel atau akomodasi di Bali bisa maksimal beroperasi.
Dan tidak menerima komplain lagi dari wisatawan.
Baca juga: NEGATIF, Ekonomi Bali Triwulan III Kontraksi 4,27 Persen
Sedangkan ketika disinggung jumlah wisman yang datang ke Bali, Gus Agung mengatakan saat ini jumlah kunjungan wisman positif dan naik stabil.
"Tergantung penerbangan, jadi rata-rata jumlahnya ke Bali sejumlah di atas 3.000 orang, itu cukup bagus. Karena target kami hanya 3.000 kedatangan ini, sampai 4.000 sudah bagus sekali," imbuhnya.
Baca juga: LOW Season Pariwisata Jadi Biang Kerok Ekonomi Bali Kontraksi
Sementara mengenai harga tiket pesawat ke Bali yang cenderung mahal, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi karena belum banyak airlines yang datang ke Bali untuk berkunjung.
"Kami tidak bisa intervensi karena itu private. Namanya orang dagang, supply and demand harus terjaga kalau memang pemerintah mengatur, ya atur aja harga atasnya jangan sampai lebih," tegasnya.
Mungkin saja, kata dia, dalam hal ini belum diatur oleh pemerintah.
Karena selama ini airlines banyak yang rugi jadi dibiarkan saja.
Untuk wisdom solusinya gunakan jalur darat.
"Kalau untuk wisman, kita tidak bisa intervensi karena airlines sedikit yang ke Bali. Itu memang kita serahkan mekanisme pasar, kalau memang semakin banyak airlines yang buka kan sekarang 14 ya wajar lah dari 34 airline yang buka dulu," katanya. (*)