Berita Denpasar
Soal Pertikaian di Pedungan Denpasar, Banjar Dukuh Pesirahan Belum Putuskan Melakukan Upacara Mecaru
Terkait Kerusuhan di Pedungan Denpasar, Banjar Dukuh Pesirahan Belum Putuskan Melakukan Upacara Mecaru
Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Made Teja Dwi Permana, S.H., S.I.K menerangkan, pertikaian terjadi lantaran adanya selisih paham diantara kedua kelompok.
Selisih paham mulanya terjadi di kawasan Benoa, Denpasar yang kemudian berlanjut di simpang Jalan Pulau Roti - Jalan Batas Dukuh Sari, Pedungan, Denpasar.
“Kami mendapatkan informasi bahwa permasalahan itu tidak langsung terjadi di Desa Pedungan, Banjar Dukuh Pesirahan ini, tapi bermula di Benoa. Ada kesalahpahaman disana yang kemudian tidak selesai disana, dan kemudian masih berusaha diselesaikan lagi di wilayah salah satu pihak yang bertikai.”
“Karena ada kesalahpahaman lagi di Desa Pedungan ini, masing - masing oknum itu akhirnya terjadi lagi perselisihan yang ditandai dengan adanya aksi pelemparan batu,” terang Kapolsek Denpasar Selatan saat ditemui Tribun Bali pada Selasa 21 Juni 2022.
Kompol I Made Teja Dwi Permana tidak menyebut ini permasalahan antar etnis. Melainkan permasalahan antar individu yang memang berasal dari luar bali.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan guna mengetahui apa penyebab terjadinya selisih paham diantara kedua kelompok.
Ditemui ditempat yang sama, Wakil Bendesa Adat Pedungan, Dr. I Wayan Rinda menyebutkan, proses hukum dalam kasus ini diserahkan kepada pihak yang berwajib tetapi tidak menutup kemungkinan akan dikenakan sanksi adat jika melanggar awig - awig (aturan) adat yang berlaku di Desa Adat Pedungan, Denpasar.
“Ya, kalau dia melanggar hukum, proses hukum, kita serahkan ke yang berwajib. Kalau nanti dia kelihatan melanggar adat, kami akan terapkan awig - awig, sanksi adat yang ada di desa adat kami,” ujar Wayan Rinda