Berita Tabanan

Belum Ada Keluhan dari Pramudi untuk Kenaikan Tarif Angkutan Siswa di Tabanan Setelah Kenaikan BBM

Pramudi atau pengemudi angkutan kota (angkot) atau angkutan desa (angdes) di Tabanan belum mengeluhkan adanya kenaikan BBM (bahan bakar minyak), untuk

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Marianus Seran
Istimewa
Suasana layanan angkutan siswa mandiri di depan SMPN 2 Tabanan, Senin 4 April 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Pramudi atau pengemudi angkutan kota (angkot) atau angkutan desa (angdes) di Tabanan belum mengeluhkan adanya kenaikan BBM (bahan bakar minyak), untuk antar jemput siswa-siswi di Tabanan.

Atas hal ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Tabanan akan tetap mengupayakan untuk mengakomodir antara Pramudi dan Orangtua Siswa melakukan kesepakatan ulang terkait beban biaya pengangkutan.

Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, I Made Agus Harta Wiguna.

Hartawiguna mengatakan, bahwa khusus untuk angkutan siswa basis angkutannya itu sebelumnya merupakan komitmen atau kesepakatan antara pramudi dan orangtua siswa.

Kesepakatan sebelumnya, dengan kenaikan harga BBM sekurang lebih 30 persen dari harga sebelumnya ini, tentu saja diantara keduanya harus melakukan pembicaraan kembali.

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Gapasdap Harap Segera Ada Penyesuaian Tarif Kapal

Meskipun, hingga saat ini belum ada usulan dari Pramudi ke pihak Dinas Perhubungan. 

“Memang belum ada hingga saat ini (keluhan Pramudi). Namun, akan menjadi komitmen kita untuk melakukan penyesuaian harga.

Tapi harus melibatkan atau kesepakatan lagi diantara dua belah pihak (Pramudi dan orangtua siswa),” ucapnya Selasa 6 September 2022.

Terkait kenaikan sendiri, ia mengaku, bahwa penyesuaian tarif angkutan itu memang salah satu indikator ialah melalui besaran kenakalan BBM.

Sehingga harus dikakukan penghitungan ulang.

Hanya saja, prosentase kenaikan tidak bisa berbanding lurus seperti itu. Atau singkatnya, BBM naik 30 persen maka kenaikan tarif juga 30 persen dari harga kesepakatan awal. Sebab, ada komponen lain di dalamnya yang menjadi acuan harga BBM.

“Kami bersyukur tidak ada riak. Tapi harus dilakukan penyesuaian,” ungkapnya.

Dijelaskannya, tarif harga untuk angkot dan angdes di Tabanan mengangkut siswa itu bolak-balik sekitar Rp 6 ribu.

Maka dari itu, pihaknya akan mencoba melakukan penghitungan BOK (Biaya Operasional Kendaraan) sebagai standar untuk dilakukan kenaikan tarif.

Sedangkan untuk jumlah angkot di Tabanan hingga saat ini ada 64 armada yang melayani untuk empat sekolah yakni siswa SMP 1, SMP 2, SMP 3 dan SMP 6.

Baca juga: Peternak Khawatir Babi Divaksin Malah Sakit, Harap Pemerintah Pertimbangkan Keluhan Warga

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved