Berita Bangli

PASCA LOCKDOWN, Pasar Hewan Kayuambua Dibuka, Hari Pertama Pedagang Kurang Dari 50 %

Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022). Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut

Tribun Bali/Mer
Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022). Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pada hari pertama dibuka ini, suasana pasar nampak lengang karena kurang dari 50 persen pedagang yang menjajakan hewan ternak miliknya. Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg, mengungkapkan dibukanya kembali Pasar Hewan Kayuambua menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi Bali. 

TRIBUN-BALI.COM - Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022).

Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pada hari pertama dibuka ini, suasana pasar nampak lengang karena kurang dari 50 persen pedagang yang menjajakan hewan ternak miliknya.

Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg, mengungkapkan dibukanya kembali Pasar Hewan Kayuambua menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi Bali.

Baca juga: Hari Pertama Pasar Hewan Kayuambua Kembali Dibuka, Satgas PMK Bangli Siagakan Tiga Petugas Vaksin

 

Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022).

Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pada hari pertama dibuka ini, suasana pasar nampak lengang karena kurang dari 50 persen pedagang yang menjajakan hewan ternak miliknya.

Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg, mengungkapkan dibukanya kembali Pasar Hewan Kayuambua menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi Bali.
Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022). Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pada hari pertama dibuka ini, suasana pasar nampak lengang karena kurang dari 50 persen pedagang yang menjajakan hewan ternak miliknya. Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg, mengungkapkan dibukanya kembali Pasar Hewan Kayuambua menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi Bali. (Tribun Bali/Mer)

Diakui selama lockdown dua bulan, tidak ada aktivitas di pasar hewan ini sama sekali.

Pada hari pertama dibuka, Degdeg mengaku belum terlalu banyak aktivitas di Pasar Hewan Kayuambua yang beroperasi tiga hari sekali ini.

Sehingga kondisi pasar cenderung lengang.

Sesuai data, lanjutnya, untuk sapi yang masuk hanya 61 ekor.

Jumlah ini kurang dari 50 persen, karena jika dibandingkan dengan kondisi normal, jumlah sapi yang masuk mencapai 150an ekor.

Baca juga: Hari Pertama Pasar Hewan Kayuambua Kembali Dibuka, Satgas PMK Bangli Siagakan Tiga Petugas Vaksin

Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022).

Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pada hari pertama dibuka ini, suasana pasar nampak lengang karena kurang dari 50 persen pedagang yang menjajakan hewan ternak miliknya.

Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg, mengungkapkan dibukanya kembali Pasar Hewan Kayuambua menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi Bali.
Pasar hewan Kayuambua, Kecamatan Susut, Bangli kembali beroperasi, Selasa (27/9/2022). Pasca lockdown selama dua bulan, akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pada hari pertama dibuka ini, suasana pasar nampak lengang karena kurang dari 50 persen pedagang yang menjajakan hewan ternak miliknya. Koordinator Pasar Hewan Kayuambua, I Nengah Degdeg, mengungkapkan dibukanya kembali Pasar Hewan Kayuambua menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi Bali. (Tribun Bali/Mer)

"Sejatinya kami sudah melakukan sosialisasi terkait pembukaan kembali pasar hewan.

Dalam sosialisasi itu kami mewajibkan hanya sapi yang sehat, yang boleh masuk ke Pasar Hewan Kayuambua.

Termasuk juga kalau belum divaksin PMK.

Apabila dirasa perlu, maka kami segera vaksin dengan ketentuan yang ada," sebutnya.

Dikatakan pula, untuk hari pertama ini belum ada petugas dari dinas terkait yang berjaga di Pasar Hewan Kayuambua.

Kendati demikian, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi, agar ke depannya disediakan petugas untuk melakukan screening.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK di Pasar Hewan Kayuambua.

"Untuk hari ini belum ditugaskan. Mungkin karena keterbatasan SDM," ucapnya.

Sementara itu, salah satu pedagang bernama Nyoman Sekep menyambut baik atas kembali dibukanya aktivitas Pasar Hewan Kayuambua.

Pasalnya pasar hewan menjadi penopang ekonomi keluarga.

"Tanpa adanya aktivitas di pasar hewan, pendapatan saya berkurang drastis.

Karena saya tidak bisa jual hewan ternak," ucap pria asal Banjar Temen, Desa Penglumbaran, Susut ini

Sekep berharap aktivitas Pasar Hewan Kayuambua terus berjalan normal.

Pun perlu adanya pengawasan dari dinas terkait secara berkala.

Sehingga sebaran PMK bisa dikendalikan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved