Berita Badung
Angka Kemiskinan Ekstrem di Badung 0,04 Persen, Wabup Suiasa Sebut 2023 Akan Dibuat Nol
Angka Kemiskinan di Kabupaten Badung akan di nol-kan pada tahun 2023 mendatang. Mengingat saat ini angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Angka Kemiskinan di Kabupaten Badung akan di nol-kan pada tahun 2023 mendatang.
Mengingat saat ini angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Badung berada pada 0,04 persen atau sebanyak 310 orang.
Hal itu pun diungkapkan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa saat ditemui di Gedung Dewan pada Rabu 16 November 2022.
Menurutnya, angka kemiskinan ekstrem di Badung memang mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Jumlah Kursi DPRD di Badung Akan Bertambah Menjadi 45, KPU Sebut Ada Penambahan
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, angka kemiskinan ekstrem saat ini mencapai 0,04 persen atau setara dengan 310 orang.
“Angka ini menunjukkan pendapatan perkapita belum mencapai Rp10 ribu dalam sehari. Jadi kami akan menghapus angka kemiskinan ekstrem tersebut,” katanya.
Penghapusan kemiskinan di Gumi keris kata Suiasa, dalam rangka mewujudkan isu strategis yang diberikan kepada pemerintah daerah oleh Bapak Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Dampak KTT G20, Pedagang Buah di Pasar Badung Jualan Lebih Awal Layani Pelanggan Hotel dan Restoran
Menurutnya, upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem masih memiliki peluang. Bahkan dirinya menargetkan pada 2023 angka kemiskinan ekstrem akan menjadi nol persen atau terhapuskan.
“Saat ini sudah dilakukan verifikasi lapangan dan bekerja sama dengan BPS Badung untuk melaksanakan Registrasi sosial ekonomi (Regosek),” jelasnya
“Melalui kegiatan ini akan diketahui by name by address, hasil Regosek ini akan kita lakukan diskusi publik di setiap desa, terhadap hasil ini, di situ kita lakukan verifikasi lagi. Sehingga kesesuaian data dari regosek ini, hasil akhir itulah jadi tepat sasaran, dan kita selesaikan,” sambungnya.
Baca juga: 11 Sekaa Baleganjur Diadu di Denpasar untuk Peringati Hari Puputan Badung dan Hari Pahlawan
Guna meningkatkan pendapatan masyarakat, pejabat asal Pecatu ini menjelaskan, akan dilakukan beberapa upaya. Tentunya akan dilakukan penanganan sesuai dengan sumber pendapatan yang dimiliki.
“Kita sedang data mereka itu karakteristik, talenta ekonomi, apa yang bisa dikembangkan, ini kita lakukan kita akan kaji,” jelas Suiasa yang juga merupakan Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Badung
Lebih lanjut Suiasa mengakui, kebanyakan masyarakat yang masuk dalam kriteria kemiskinan ekstrem mengambil pekerjaan yang tidak sesuai dengan talenta yang dimiliki.
Baca juga: DPRD Badung Tuntaskan Empat Ranperda, Akan Ditetapkan Pada Sidang Paripurna
Hal ini kemungkinan terjadi akibat memang pekerjaan tersebut yang didapatkan, kesempatan yang sulit, atau sulitnya persaingan. Sehingga menjadi tugasnya untuk memberikan pelatihan.
“Orang yang memang talentanya tukang kayu, kita latih skill tukang kayu. Orang yang talentanya UMKM ya kita gerakkan di UMKM. Kalau mereka dari sisi permodalan mereka tidak mampu, ya kita support dari sisi permodalannya."