Erupsi Gunung Semeru
Disapu Awan Panas Jadi Desa Mati, Akses Jembatan Gladak Lumajang ke Malang Terputus
Kini, Dusun Kajar Kuning di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang pun bak menjadi 'desa mati'.
BPBD Lumajang mencatat terdapat dua fasilitas umum jembatan yang rusak. "Untuk kerusakan fasilitas umum, terdapat 2 jembatan rusak.
Yakni Jembatan Gladak permananen dan jembatan alternatif yang berada di Dusun Kajar Kuning. Sementara untuk kerusakan rumah, memang sejumlah rumah sudah rusak sejak awal erupsi Semeru menerjang pada Desember 2021," jelasnya.
Terakhir, Patria membeberkan jika kondisi jembatan Gladak Perak Gantung masih utuh namun warga dilarang melintasi jalur tersebut.
"Berdasarkan assement pagi tadi jembatan gantung Gladak Perak masih utuh namun karena statusnya masih awas jadi jalur masih tutup dan tidak bisa dilewati oleh warga," tutupnya.

Level Tertinggi Paling Berbahaya
KINI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menaikkan status Gunung Semeru menjadi Awas atau Level IV.
Padahal sebelumnya, status Gunung Semeru masih Siaga atau Level III. Status Awas yang merupakan Level IV merupakan level tertinggi yang menunjukkkan bahwa kondisi kini sudah mencapai tahap paling berbahaya akibat letusan gunung berapi.
Menyaksikan ngerinya kondisi di sekitar Gunung Semeru, banyak netizen yang dibuat ketar-ketir. "Innalilahi Wa Innailaihii Roji'un Semoga Tidak ada Korban Jiwa dan Selalu Dalam Lindungan Allah Subhanahuwata'ala Semuanya," tulis @njankjavani.
"Scepetnya evakuasi udh level 4 cari orang secepat nya evakuasi," kata @xyuuom_gt.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un yaallah lindungi mereka disana," tulis @agr.ria12.
"Mudah-mudahan saudara-saudara kita yg berada di sana diberikan kesehatan dan keselamatan," harap @nur_hasan077.
Saat erupsi Gunung Semeru terjadi, awan panas meluncur dari puncak kawah sejauh 7 Km, kolom abu berwarna kelabu, disertai delapan kali gempa letusan. Warga diimbau tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara sejauh 13 kilometer dari puncak.
Erupsi kali ini juga bertepatan dengan satu tahun sejak terjadi bencara erupsi Semeru 4 Desember 2021. Awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah jonggring saloko sejauh tujuh kilometer ke arah tenggara dan selatan. "APG yang turun ber-amak (amplitudo maksimal) 35 mm dan masih berlangsung," tulis Mukdas Sofian dalam rilis resmi PVMBG.
Erupsi juga meluncurkan kolom abu berwarna kelabu dari puncak kawah dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1,5 kilometer dari puncak kawah pukul 02.56. Secara kegempaan, seismograf mencatat terjadi delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 18-22 mm dengan durasi 65-120 detik.
PVMBG mengimbau warga tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. "Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," pungkasnya. (tribun jatim)