Libur Nataru 2023
Kunjungan Wisatawan ke Bangli Saat Nataru Ditarget Naik 40 Persen Lebih
Tingkat kunjungan wisatawan jelang Natal dan tahun baru ditargetkan naik dari bulan sebelumnya, yaitu hingga 40 persen.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Tingkat kunjungan wisatawan jelang Natal dan tahun baru ditargetkan naik dari bulan sebelumnya.
Peningkatan jumlah kunjungan ditarget mencapai 40 persen lebih.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud Bangli), I Wayan Sugiarta.
Kata dia, seiring penyebaran virus Corona yang telah melandai, sejumlah objek wisata di Kabupaten Bangli telah kembali dibuka.
Tentu menjelang high season akhir tahun 2022 dan liburan Nataru 2023 , target kunjungan pelancong juga diharapkan ada peningkatan.
"Kalau sebelumny di bulan November ini hampir 105 ribu jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bangli, harapan kita nanti di akhir Desember ini bisa tercapai hampir 150 ribuan," sebutnya Rabu (14 Desember 2022).
Lanjut Sugiarta, beragam persiapan telah dilakukan oleh pengelola objek wisata.
Misalnya di Desa Wisata Penglipuran, Sugiarta menyebut akan menambah personel untuk kegiatan operasional.
"Begitupun dengan objek wisata lainnya seperti Kintamani. Kami telah melakukan berbagai penataan. Seperti penataan Penelokan, Pedestrian, hingga Goa Jepang," ungkapnya.
Baca juga: Nusa Penida Diprediksi Ramai Saat Nataru, Pemkab Diminta Siapkan Kantong Parkir Antisipasi Macet
Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah ini mengatakan kunjungan wisatawan ke Bangli telah berangsur-angsur pulih pasca diterjang pandemi Covid-19.
Terbukti dari realisasi retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang tahun ini mencapai Rp 14 miliar, telah terlampaui pada bulan Juni.
"Itu target di induk dari dua destinasi wisata, yakni Kintamani dan Penglipuran. Sehingga pada perubahan targetnya ditingkatkan menjadi Rp 37 miliar," sebutnya.
Dari target terbaru, Sugiarta mengaku hingga akhir bulan November, realisasinya baru terkumpul Rp 28 miliar.
Pihaknya mengaku belum yakin bisa memenuhi sisa Rp 9 miliar tersebut, mengingat sisa waktu tinggal sebulan.
Namun pihaknya menegaskan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target.
