serba serbi

Galungan & Godaan Sang Hyang Kala Tiga, Agar Tetap Mawas Diri Pada Hari Kemenangan Dharma!

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, berkata agar umat Hindu berhati-hati saat Sang Hyang Kala Tiga ini turun sebelum Galungan.

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti - Saat turunnya Sang Bhuta Galungan pada Redite Paing Dungulan, maka umat Hindu harus siap-siap menjaga diri. Terutama menjaga supaya hal-hal negatif dalam diri seperti marah, dengki, iri, sombong, arogan, dan lain sebagainya bisa dikendalikan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam lontar Sundarigama, disebutkan bahwa sebelum hari suci Galungan.

Maka akan ada godaan dari Sang Hyang Kala Tiga yang turun ke dunia.

Sang Hyang Kala Tiga ini, adalah Sang Bhuta Galungan, Sang Bhuta Dungulan, dan Sang Bhuta Amengkurat.

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, berkata agar umat Hindu berhati-hati saat Sang Hyang Kala Tiga ini turun sebelum Galungan.

Baca juga: Hari Raya Galungan, Saatnya Bersyukur dan Tingkatkan Kualitas Diri!

Baca juga: Galungan di Jembrana Bali, 650 Ekor Babi Dipotong Jelang Hari Raya Besok, Simak Selengkapnya!

ilustrasi - Dalam lontar Sundarigama, disebutkan bahwa sebelum hari suci Galungan.

Maka akan ada godaan dari Sang Hyang Kala Tiga yang turun ke dunia.

Sang Hyang Kala Tiga ini, adalah Sang Bhuta Galungan, Sang Bhuta Dungulan, dan Sang Bhuta Amengkurat.

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, berkata agar umat Hindu berhati-hati saat Sang Hyang Kala Tiga ini turun sebelum Galungan.
Ilustrasi Kala - Dalam lontar Sundarigama, disebutkan bahwa sebelum hari suci Galungan. Maka akan ada godaan dari Sang Hyang Kala Tiga yang turun ke dunia. Sang Hyang Kala Tiga ini, adalah Sang Bhuta Galungan, Sang Bhuta Dungulan, dan Sang Bhuta Amengkurat. Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, berkata agar umat Hindu berhati-hati saat Sang Hyang Kala Tiga ini turun sebelum Galungan. (net)

Hari raya Galungan, adalah hari yang sangat disucikan dan dikeramatkan sekali, khususnya oleh umat Hindu.

"Karena hari Galungan, adalah momentum untuk merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma," ucap beliau, kepada Tribun Bali, beberapa waktu lalu.

Untuk itu, umat manusia seharusnya terlebih dulu menundukkan sifat-sifat angkara murka, loba, tamak, iri hati, dendam, nafsu duniawi yang berlebihan, dan hal-hal lainnya yang bersifat negatif.

Apabila hal ini bisa ditundukkan, barulah seseorang bisa mengklaim kemenangan Dharma itu terjadi.

Namun sebaliknya apabila belum bisa mengatasi hal tersebut, maka kemenangan Dharma terhadap Adharma hanyalah baru angan-angan saja.

Untuk itu beliau mengajak umat memerangi sifat-sifat Adharma, agar betul-betul musnah dari dalam diri manusia.

Sehingga Dharma yang berkuasa di dalam diri.

"Karena sesungguhnya peperangan ini adalah peperangan yang ada dalam diri sendiri.

Sebab musuh sesungguhnya tidaklah jauh, tetapi ada di dalam diri kita sendiri," imbuh beliau.

Hal ini sesuai dengan isi kakawin yang menyatakan musuh-musuh itu tidak jauh, karena sesungguhnya ada pada diri sendiri.

Oleh karena itu, untuk bisa mengatakan Galungan adalah kemenangan Dharma melawan Adharma, maka seseorang sangat harus bisa memerangi sifat-sifat negatif dalam dirinya terlebih dahulu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved