Kasus Pembunuhan AS di Denpasar Berawal dari MiChat, Merembet ke Prostitusi, Tersangka Jadi 4

Kasus pembunuhannya akan ditangani Polsek Denpasar Selatan, sementara prostitusi online-nya digarap Polresta Denpasar.

“Ya, nantinya kasus akan dipisah. Kasus pembunuhan akan ditangai oleh Polsek Denpsar Selatan, dan kasus prostitusi online akan ditangani oleh Sat Reskrim Polresta Denpasar,” paparnya.

Pada sisi lain, Kapolresta mulai mengungkap identitas pelaku pembunuhan terhadap AS dengan cara dijerat lehernya dengan kabel rol listrik.

Pelaku pembunuhan berinisial RAPB (26) asal Blitar, Jawa Timur tersebut bekerja sebagai karyawan sebuah restoran.

Sementara untuk motif pembunuhan, polisi masih melakukan pemeriksaan.

“Untuk pelaku pembunuhan, bekerja sebagai karyawan salah satu restoran. Kami akan kejar terus kasus ini karena juga terdapat 2 kasus di dalamnya,” tutup Kapolresta.

Tiga Operator Ditahan

EMPAT saksi diperiksa intensif oleh penyidik Polresta Denpasar dalam kasus pembunuhan AS di kos Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar.

Empat saksi tersebut diperiksa terkait pengembangan kasus pembunuhan ke arah prostitusi online MiChat.

Aplikasi inilah yang mempertemukan pelaku RAPB dengan AS yang berujung pada pembunuhan malam pergantian tahun itu.

“Kita sudah memeriksa 4 saksi,” jelas Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas, Kamis 5 Januari 2023.

Keempat saksi itu adalah TJ, DRS alias Kiky, FH alias BDL dan HR.

Namun dari empat saksi itu, polisi fokus pada tiga orang operator MiChat yang menawarkan jasa prostitusi.

“Tiga saksi yang sudah kami pemeriksa, berperan sebagai operator MiChat TJ, DRS alias Kiky, FH alias BDL. Sedangkan HR hanya sebagai petugas yang mengamankan lokasi saja,” terang Bambang.

Hingga kemaron sore, keempatnya masih menjalani pemeriksaan di Polresta Denpsar oleh penyidik Unit IV Sat Reskrim.

“Jadi nanti setelah kami lakukan pemeriksaan, ketiga operator ini akan kami jadikan tersangka, dan ditahan di Polresta Denpasar,” tutup Kapolres. (hon)

Kumpulan Artikel Bali