Penganiayaan Pria di Bangli
Kronologi Penganiayaan Nyoman Rai hingga Tewas: Dilakukan 2 Keponakannya, Sempat Dilihat Anak Korban
Berikut ini adalah kronologi penganiyaan terhadap Nyoman Rai yang dilakukan oleh dua keponakannya sendiri.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Lebih lanjut, mengaku penganiayaan yang dilakukan dirinya lantaran kesal akibat dituduh menanam pohon alpukat di kebun pamannya.
Dijelaskan, pohon tersebut memang sengaja dia tanam dan baru berusia delapan hari.
Namun ia menegaskan lokasi penanaman pohon alpukat berada di kebun milik orang tuanya.
"Kebun itu lokasinya atas bawah, dan sudah diberi batas menggunakan jaring. Batas itupun yang membuat juga dia sendiri (Nyoman Rai). Saya pun menanam pohon alpukat itu berjarak satu meter dari jaring dan itu lahan orang tua saya," ucapnya.
Darmawan lantas menceritakan awal mula kejadian penganiayaan tersebut.
Di mana pada hari Rabu 4 Januari 2022 pukul 13.00 WITA, dia hendak pergi ke ladang miliknya yang berlokasi di Pondokan Selau, wilayah Desa Belandingan dengan maksud menyabit rumput dan menghaturkan Banten.
Mengingat saat itu sedang hari raya Galungan.
Namun saat ditengah jalan, lanjut Darmawan, motor yang dikendarainya dicegat oleh Nyoman Rai yang kebetulan baru pulang dari tegalan miliknya.
Pamannya itu kemudian bertanya menggunakan kata-kata kasar, perihal pohon alpukat yang ditanam di atas pondokan milik pamannya. Pemuda 19 tahun ini juga sudah menjelaskan bahwa dia tidak mungkin dan tidak berani menanam pohon jika bukan di lahan miliknya.
Adu mulut pun terjadi beberapa saat, dan ketika Darmawan hendak pergi, secara tiba-tiba Nyoman Rai melayangkan pukulan ke bagian kepala belakang sehingga mengakibatkan sepeda motor miliknya terjatuh.
"Dia juga sempat mencekik leher saya. Kemudian saya berteriak meminta tolong dengan cara memanggil adik saya yang bernama I Made Ariawan," katanya.
Di sisi lain Made Ariawan hendak menyabit rumput tiba-tiba mendengar teriakan kakaknya. Karena mengira kakaknya mengalami kecelakaan, Ariawan langsung bergegas mendatangi sumber suara untuk mengecek apa yg terjadi.
Sesampainya di jalan setapak di Pondokan Bone wilayah Desa Belandingan, Ariawan mendapati kakaknya sedang bergulat dengan pamannya.
Baca juga: Lanjutan Pembangunan Gedung BMB Setda Bangli Dianggarkan Rp 4 Miliar
Melihat adiknya yang telah tiba, Darmawan dengan segera menyuruh pemuda 18 tahun itu untuk memegang kaki Nyoman Rai dengan kedua tangannya, sambil menduduki kedua betis korban.
Setelah dua kaki pamannya ditahan, Gede Darmawan segera melayangkan bogem mentah ke pamannya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.