Berita Karangasem
Nominal Santunan Kematian di Karangasem Bali Naik Sebesar Rp 1 Juta Jadi Rp 2 Juta Pada Tahun 2023
Nominal santunan kematian di Karangasem Bali, naik sebesar Rp 1 Juta jadi Rp 2 Juta pada tahun 2023.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Nominal santunan kematian (Atma Kerti) di Kabupaten Karangasem, Bali akan dinaikan dari Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta per orang pada tahun 2023.
Artinya ada peningkataan sekitar Rp 1 juta.
Santunan kematian ini akan diberikan ke orang yang melaporkan kematian.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Karangasem, I Made Kusama Negara, mengungkapkan, santunan dinaikan sebagai bentuk penghargaan ke pihak yang bersangkutan.
Mengingat telah mengurus akte kematian, dan ikut sukseskan administrasi penduduk.
"Ditahun 2023, Pemerintah Karangasem menyiapkan anggaran sebesar 3.8 Milliar lebih di APBD Induk. Pemberiannya (santunan) dinaikan dari 1 juta jadi 2 juta perorang," kata Kusuma Negara, Selasa 10 Januari 2023.
Pejabat asal Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali itu menjelaskan, santunan dinaikan karena naiknya partisipasi masyarakat Karangasem untuk tertib administrasi pendudukan dalam pelaporan kematian.
Antusias masyarakat cukup tinggi dalam melaporkan kematian keluarga dan kerabatnya.
Jumlah permohonan santunan dan penghargaan atas pengurusan pencatatan kematian terhitung dari 24 Februari sampai 20 Desember 2022 sebanyak 1.662 pemohon.
Baca juga: Tak Dianggarkan dalam APBD Tahun 2022, Banggar Minta Santunan Kematian di Kota Denpasar Dikembalikan
Yakni sebanyak 600 orang mengajukn di APBD Induk 2022, sedangkan 1.062 orang APBD Perubahan 2022.
"Total masyarakat Karangasem yang melaporkan dan memohon akte kematian untuk keluarganya skitar 1.662 orang. Dianggarkan APBD Induk dan Perubahan," tambahnya.
Tahun 2022, Pemkab Karangasem anggarkan Rp 1.960.000.000 untuk program Atma Kerti.
APBD Induk 2022 pemerintah menyiapkan anggaran penghargaan sebesar Rp 600 juta.
Di dalam perjalanan anggaran hanya cukup hingga April mngingat makin banyaknya orang yang mengurus.
"Ternyata antusias masyarakat tinggi. Makanya di Perubahan 2022 pemerintaah menambah anggaran sekitr Rp 1.360.000.000. Total anggaran semuanya dalam setahun Rp 1.9 milliar lebih," akui Kusuma Negara.
Dari jumlah tersebut, terdapat sisa anggaran hingga akhir tahun 2022.
Sisanya sekitar Rp 298 juta, dan jadi silpa.
Sedangkan di Induk 2023, pemerintah menganggarkan Rp 3.8 milliar lebih.
Dengan estimasi pemohon sekitar 1.920 orang. Setiap orang akan dapat penghargaan sekitar Rp 2 juta.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.