Human Interest Story

Kisah Wikan, Berjualan Tuak Manis Menggunakan Sepeda Motor di Bali, Sehari Omzet Capai Rp 300 Ribu

Ingin Mandiri, Made Wikan Berjualan Sepulang dari Jepang, Berencana Buat Es Krim Tuak Manis di Bali

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pulang dari Jepang Made Wikan Jualan Tuak Manis Keliling, Berencana Buat Es Krim Tuak Manis - Kisah Wikan, Berjualan Tuak Manis Menggunakan Sepeda Motor di Bali, Sehari Omzet Capai Rp 300 Ribu 

Selain menjual tuak manis, ia juga menjual loloh kayu manis dengan harga Rp 10 ribu per botol ukuran 600 ml.

Selama seminggu berjualan tuak manis, responnya pun sangat positif.

“Kalau mereka yang suka minum tuak manis, pasti nyari lagi ke sini. Karena ini asli tanpa ada campuran, apalagi ini tidak memabukkan,” katanya.

Pembeli tuak manisnya rata-rata usia 24 tahun ke atas.

Dalam sehari, saat sepi ia bisa meraup omzet Rp 300 ribu.

Sementara saat sedang ramai, sehari ia bisa berjualan hingga Rp 500 ribu.

Ke depannya Wikan berencana membuka tempat penjualan tuak manis.

Selain itu, ia juga berencana buat es krim dari tuak manis.

“Sudah ada yang buat di Ubud. Saya mau coba juga membuat untuk pengembangan usaha,” katanya. (i putu supartika)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved