Berita Karangasem

NAIK! Per Januari 2023 Ini Tarif Air Bersih di Karangasem Jadi Rp 47.000 Per Bulan, Ini Ulasannya

Per Januari 2023, tarif air bersih di Kabupaten Karangasem naik, kenaikan tarif air ini hampir mencapai 84 persen, menjadi Rp 47 ribu per bulan.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
KOMPAS.com
Ilustrasi air bersih - Per Januari 2023, tarif air bersih di Kabupaten Karangasem naik.Bahkan kenaikan tarif air ini hampir mencapai 84 persen.Yakni, dari Rp 25.500 menjadi Rp 47.000 per bulan.Meliputi beban berlangganan, dan pemakaian air bersih sebanyak 10 kubik.Jika lebih dari 10 kubik, kena tarif progresif. 

Harga air per kubik di Karangasem Rp 2.800.

Ini sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Bali tentang besaraan tarif batas bawah dan atas air kabupaten / kota se Bali.

Untuk tarif batas atas Rp 10.221 per kubik.

"Kenaikan tarif air juga untuk menopang operasional yang mengalami peningkatan.

Seperti naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), dan listriknya meningkat.

Sebenarnya kami masih berikan subsidi setelah ada peningkatan,"ungkap Haryadi Parwata, pria asal Kecamatan Sidemen ini. 

Selain itu, temuan BPKP selama 2 tahun dari 2020 - 2022 Perumda Tirta Tohlangkir dianggap belum Full Cost Recovery (FCR).

Mengingat tarif air yang berlaku sekarang belum bisa digunakaan untuk pemulihan biaya penuh, dan lainnya.

"Kenaikan tarif air sudah sesuai kajian,"tambahnya.

Dilain pihak, kenaikan tarif air di Karangasem dianggap tak sesuai, karena hampir ratusan pelanggan tidak teraliri air selama empat bulan.

Yakni pelanggan di Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen.

Perbekel Tangkup, Gede Sukardinata, mengaku, ratusan pelangan kesulitan dapat air bersih.

"Kita tiap bulan bayar air. Kewajiban kita sudah dipenuhi, tapi air tetap tak mengalir.

Dari Perusda Tirta Tohlangkir pernah bawakan air bersih, menggunakan tangki beberapa kali, tapi tak menyeluruh.

Yang dapat hanya pelanggan di bawah," katanya.

Akibat tak lancarnya aliran air, pelanggan Tirta Tohlangkir terpaksa cari air ke sumber air yang jaraknya satu kilometer.

Biasanya warga mencari air menggunakan jerigen, dengan mengendarai sepeda motor.

Warga harus antre sekitar 1 jam untuk mendapat giliran cari air di sumber itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved