Berita Buleleng
Pemkab Buleleng Gunakan Aset Lahan 1,9 Hektar Untuk Ditanami Cabai
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ditugaskan untuk memanfaatkan lahan milik Pemkab seluas 1,9 hektar di Jalan Teratai,
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ditugaskan untuk memanfaatkan lahan milik Pemkab seluas 1,9 hektar di Jalan Teratai, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng untuk ditanami cabai. Hal ini dilakukan untuk menekan inflasi, terlebih lahan yang semulanya direncanakan untuk pembangunan stadion sepak bola masih perlu pembahasan teknis.
Sekda Buleleng, Gede Suyasa ditemui Senin (6/2) mengatakan, sejak Desember hingga Januari komoditas penyumbang inflasi adalah cabai rawit. Hal ini sulit diatasi lantaran jumlah produksi di petani menurun akibat cuaca buruk. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, cabai rawit sebagian besar didatangkan dari wilayah Jawa.
Agar inflasi dapat ditekan, Pj Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana terang Suyasa, menugaskan DLH Buleleng untuk memanfaatkan aset lahan milik pemda yang terletak di Jalan Teratai tersebut, untuk ditanami cabai rawit. Hasilnya kemudian akan diserahkan kepada Perumda Swatantra untuk dijual kepada para pedagang di pasar, dengan harga yang lebih murah.
"DLH nanti yang akan mengelola langsung, bekerjasama dengan penggarap yang jelas. Bibitnya sudah disediakan, sehingga tiga atau empat bulan lagi bisa dipanen. Kami tidak berharap hasilnya nanti bisa masuk ke kas PAD. Kami hanya perlu menyelamatkan harga cabai di pasaran, karena manfaat untuk masyarakat jauh lebih penting," jelas mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Buleleng ini.
Menurut Suyasa, kebijakan dengan memanfaatkan lahan aset pemda untuk ditanami cabai ini tidak menyalahi aturan. Sebab seluruh daerah telah diinstruksikan oleh presiden untuk menekan inflasi di masing-masing daerah.
"Perumda Swatantra tugasnya memang menjaga stabilitas harga. Bukan semata-mata untuk bisnis, tapi ikut membantu daerah menjaga stabilitas. Kalau penyebab utama inflasi tidak ditekan, maka harga barang lain juga akan melonjak. Jadi ini harus segera diatasi agar harga barang lain juga stabil," terangnya.
Sementara terkait rencana pembangunan stadion sepak bola, Suyasa menyebut saat ini pihaknya masih harus menghitung kemampuan keuangan daerah. Selain itu, harus ada pembahasan lebih teknis bersama sejumlah pihak, agar rencana pembangunan tersebut benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Untuk pembangunan infrastruktur olahraga itu harus ada rapat bersama. Tidak hanya satu atau dua OPD saja, agar keputusan untuk membangun stadion itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tandasnya. (*)
SELAMAT JALAN Kadek Ayu, Dijemput Ajal di Sambangan Buleleng, Keluarga Ungkap Hal ini |
![]() |
---|
Eks PPPK Buleleng Kembali Layangkan Somasi, Ancam Akan Laporkan Bupati ke Polda Bali |
![]() |
---|
PROMO Merdeka Perpanjang Sampai 15 Desember 2025, BPKPD Buleleng Perpanjang Pemutihan Piutang PBB-P2 |
![]() |
---|
'Promo Merdeka' Diperpanjang hingga 15 Desember 2025, Inovasi BPKPD Buleleng Maksimalkan PBB-P2 |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8, Buleleng Bali Siapkan Akomodasi Hingga Paket Wisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.