Berita Buleleng

Kerap Kecelakaan! Jalan Desa Cempaga Rusak, Masyarakat Ancam Tanami Pohon, Ini Kata Pemkab Buleleng

Perbekel Desa Cempaga, Putu Suarjaya, mengatakan pihaknya telah melayangkan usulan perbaikan kepada Pemkab sejak 2015 lalu.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
Kondisi jalan di Desa Cempaga rusak, Pemkab pastikan perbaikan belum bisa dilakukan tahun ini lantaran minim anggaran. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jalan penghubung Desa Cempaga, dengan Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng, rusak parah.

Kondisi ini terjadi sejak lama, dan setiap tahun diusulkan kepada Pemkab Buleleng untuk segera diperbaiki.

Namun usulan tersebut tak kunjung terealisasi, bahkan dipastikan belum dapat diperbaiki pada 2023 ini.

Perbekel Desa Cempaga, Putu Suarjaya, mengatakan pihaknya telah melayangkan usulan perbaikan kepada Pemkab sejak 2015 lalu.

Lantaran 600 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sepanjang jalan tersebut, sudah mulai resah akibat sering terjadi kecelakaan.

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pura Tangkas Kori Agung di Desa Sekartaji, Candi Bentar & Apit Lawang Rusak

Baca juga: Heboh, Wanita Hamil Melahirkan Saat Terkubur di Puing Bangunan Usai Gempa Bumi Turki  di Suriah

Kondisi jalan di Desa Cempaga rusak, Pemkab pastikan perbaikan belum bisa dilakukan tahun ini lantaran minim anggaran.
Kondisi jalan di Desa Cempaga rusak, Pemkab pastikan perbaikan belum bisa dilakukan tahun ini lantaran minim anggaran. (Istimewa)

Pihaknya mengusulkan perbaikan jalan, sepanjang 300 meter itu kepada Pemkab Buleleng lantaran berstatus jalan kabupaten.

"Kami sudah berulang kali mengusulkan lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kecamatan.

Namun sampai sekarang tidak ada kejelasan soal perbaikan.

Kalau memang tidak ada anggaran, kami perlu solusi karena ini sangat membahayakan, banyak pengendara yang jatuh kecelakaan," terangnya.

Suarjaya menyebut, mengingat hingga saat ini belum ada kejelasan dari Pemkab Buleleng, pihaknya bersama warga melakukan perbaikan ringan secara swadaya dengan metode tambal sulam menggunakan bahan semen.

Namun perbaikan itu diakui Suarjaya kurang maksimal karena keterbatasan anggaran. Sementara kerusakan terjadi di banyak titik.

"Kami berharap jalan ini segera diperbaiki, karena menjadi jalur perekonomian untuk masyarakat menyalurkan hasil pertaniannya.

Masyarakat bahkan sempat ingin menanam pohon di tengah jalan, namun saya minta hal itu agar tidak dilakukan. Jadi kami harap perbaikan segera dilakukan oleh Pemkab Buleleng," tandasnya.

Kondisi jalan di Desa Cempaga rusak, Pemkab pastikan perbaikan belum bisa dilakukan tahun ini lantaran minim anggaran.
Kondisi jalan di Desa Cempaga rusak, Pemkab pastikan perbaikan belum bisa dilakukan tahun ini lantaran minim anggaran. (Istimewa)

Dikonfirmasi terkait keluhan itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng, Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, kerusakan jalan di Desa Cempaga hampir sempat ditangani melalui usulan peminjaman dana PEN ke pemerintah pusat.

Namun belakangan usulan tersebut tidak dapat terealisasi.

Sehingga rencana perbaikan jalan batal dilakukan.

Adiptha menyebut kerusakan jalan tidak hanya terjadi di Desa Cempaga.

Ada beberapa wilayah yang juga mengalami hal serupa, dengan total kerusakan jalan di Buleleng mencapai 300 Kilometer.

Sementara pada tahun ini pihaknya hanya memiliki anggaran perbaikan jalan sebesar Rp 19 miliar.

Anggaran tersebut telah difokuskan untuk digunakan memperbaiki jalan di TPA Bengkala serta Pura Segara Rupek.

"Kami dan pimpinan secara bertahap akan melakukan langkah-langkah mana yang akan menjadi prioritas untuk diperbaiki, karena anggaran terbatas akibat pasca pandemi.

Mudah-mudahan tahun depan secara bertahap akan tangani. Untuk tahun ini dipastikan di Desa Cempaga belum bisa diperbaiki," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved