Naas, Pengemis Dipukuli Massa Dikira Penculik Anak di Gianyar Bali, Simak Beritanya!

TRIBUN-BALI.COM - Viral sebuah video memperlihatkan seorang pria, dikerubuni banyak orang di sebuah bale banjar.

Banyak yang menduga kondisi itu berkaitan dengan kasus dugaan penculikan anak, yang kini tengah meresahkan masyarakat Bali.

Di mana seperti biasa, setiap awal tahun, Bali memang selalu dilanda isu penculikan anak, meskipun kejadian sebenarnya belum pernah terjadi.

Berdasarkan penelusuran Tribun Bali, Rabu 8 Februari 2023, kejadian video viral tersebut rupanya terjadi di Desa Bakbakan Kabupaten Gianyar, tepatnya di Banjar Kawan.

Baca juga: Viral Video Pengemis Dipukuli Massa di Gianyar Bali Karena Dikira Penculik Anak, Ini Faktanya

Baca juga: Pelaku Penipuan CPNS Asal Beng Gianyar Bali Ditangkap Polres Gianyar

Kapolsek Gianyar, Kompol I Ketut Tomiyasa, saat dikonfirmasi membenarkan video tersebut terjadi di Banjar Kawan, Desa Bakbakan.

Di mana orang yang dikerumuni massa itu ialah Cahyadi Muhamad Jumin (27) asal Jember.

Kompol Tomiyasa menjelaskan, bahwa berdasarkan interogasi pada Cahyadi, ia menerangkan pada Selasa, 7 Februari 2023, sekitar pukul 08.00 WITA, yang berdangkutan berangkat dari tempat kosnya yang beralamat di daerah Ubung Denpasar.

Tepatnya di Jalan Cokroaminoto Denpasar, dengan berjalan kaki menuju ke daerah Peguyangan Denpasar, bermaksud untuk meminta-minta ( mengemis) di sepanjang jalan.

Selanjutnya dari daerah Peguyangan, ia terus berjalan kaki sambil meminta-minta menuju ke Mambal, Badung, kemudian ke Daerah Singapadu Kaler, Sukawati, Gianyar.

Yang bersangkutan terus berjalan hingga ke daerah Tampaksiring, dan selanjutnya dari Tampaksiring berjalan hingga sampai di Banjar Kawan, Desa Bakbakan, Gianyar.

Saat itu yang bersangkutan mengaku hanya lewat saja.

Karena lelah, dia duduk di emperan toko yang ada di pinggir jalan di wilayah tersebut untuk beristirahat.

Kemudian lanjut berjalan dan berniat ingin mengecas batre handphonenya.

Tapi tidak menemukan tempat untuk mengecas.

Kemudian dia terus berjalan sampai bertemu dengan dua orang pria, yang berkomunikasi dengan berbahasa Bali.