Pilpres 2024

Pilpres 2024! Tak Mungkin PDIP Dukung Anies Jadi Capres, Keinginan Paloh Bertemu Mega Tertutup

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengisyaratkan bahwa Megawati bersedia bertemu dengan Surya Paloh hanya untuk dialog dalam rangka kepentingan bangsa.

Kolase Tribunnews.com/Kompas.com
Keinginan Ketum NasDem, Surya Paloh, untuk bertemu dengan Ketum PDIP Megawati, menemui jalan buntu. Jika pertemuan itu membahas persiapan Pilpres 2024. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengisyaratkan bahwa Megawati bersedia bertemu dengan Surya Paloh hanya untuk dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara. Megawati akan menolak bertemu dengan Surya Paloh, jika membahas soal bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. 

TRIBUN-BALI.COM - Keinginan Ketum NasDem, Surya Paloh, untuk bertemu dengan Ketum PDIP Megawati, menemui jalan buntu.

Jika pertemuan itu membahas persiapan Pilpres 2024.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengisyaratkan bahwa Megawati bersedia bertemu dengan Surya Paloh hanya untuk dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara.

Megawati akan menolak bertemu dengan Surya Paloh, jika membahas soal bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Sekjen PDIP Beri Komentar Menohok Soal Niat Surya Paloh Temui Megawati Soekarnoputri

Baca juga: Menakar Keyakinan NasDem Mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Surya Paloh Bermanuver?

"Kalau dialog dalam rangka kepentingan bangsa dan negara, PDI Perjuangan selalu welcome.

Kalau dialog dalam konteks capres-cawapres, sepertinya ada perbedaan," ujar Hasto di sela-sela acara Karnaval Perjuangan HUT ke-50 PDIP di Lebak, Banten, Minggu (19/2).

Hasto mengatakan hal itu menanggapi Paloh yang mengaku ingin mengagendakan pertemuan dengan Megawati. Sebelumnya, pertemuan elite NasDem dengan PDIP hanya melibatkan Hasto dan Ketua DPP PDIP sekaligus putri Megawati, Puan Maharani. "Apalagi Pak Anies berulang kali disebut antitesa dari Pak Jokowi sehingga pasti berbeda," imbuh Hasto.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang sudah dideklarasikan oleh Surya Paloh sebagai bakal Capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024. Hasto mengatakan bahwa partainya menghormati langkah tersebut sebagai kedaulatan partai politik.

Namun, ia menegaskan, kriteria bakal Capres 2024 yang diusung PDIP berbeda dengan Anies sebagai bakal Capres dari NasDem.

Salah satunya, bakal Capres 2024 dari PDIP berasal dari internal partai politik berlambang banteng itu. Megawati di dalam pidato ulang tahun PDIP ke-50 menyebutkan bahwa capres PDIP berasal dari kader partai.

"Sehingga dalam konteks seperti itu, calon yang diusung NasDem dan calon yang diusung PDIP dari indikator-indikator dalam sambutan Ketum (Megawati) sepertinya berbeda," kata Hasto.

"NasDem kan kemudian telah mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden dari NasDem, kemudian Bu Megawati Soekarnoputri dalam pidato ulang tahun partai menegaskan calon presiden dari PDIP berasal dari kader partai," ujar Hasto.

Usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Surya Paloh membangun komunikasi dengan sejumlah Parpol, di antaranya menemui Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Di sela-sela bertemu dengan Airlangga, Paloh juga menyatakan ingin bertemu dengan Megaewati. Namun, dia belum mengatur waktu pertemuan itu. Paloh bilang, dirinya ingin lebih dulu melihat sikap Megawati sambil melempar "kode".

“Saya pikir keinginan untuk itu sih ada saja. Tinggal atur saja. Kita kasih kode-kode dulu. Barangkali bagaimana, kapan Bu Mega ada waktu yang baik?” kata Paloh di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (1/2) lalu.

Paloh pun berharap, keinginannya tersebut dapat disambut baik oleh Megawati. “Mudah-mudahan suasana kebatinannya sama, harapan penerimaan sama. Jadi jelas, (niat) ada. Itu intinya,” ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved