Human Interest Story

Kisah Pedagang Acung Objek Wisata Goa Lawah Bali, Terpuruk Saat Pandemi, Kini Nikmati Rezeki Lagi

Kisah Pedagang Nengah Sudiartini di Klungkung, berharap situasi seperti pandemi tidak pernah kembali terulang.

Istimewa
Aktivitas para pedagang yang menawarkan cendera mata ke wisatawan di Destinasi Pura Goa Lawah, Klungkung, Bali, Minggu 26 Februari 2023 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kunjungan turis ke objek wisata Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Klungkung, Bali berangsur pulih.

Para pedagang acung yang menggantungkan hidup dari wisatawan kini semringah lagi.

Nengah Sudiartini (37), warga Desa Pesinggahan mengaku sudah sejak kecil berjualan di seputaran Pura Goa Lawah.

Ia menjual berbagai cendera mata ke wisatawan, ada kipas, kalung, dan lainnya.

Baca juga: Letkol Teguh Ceritakan Kisah I Ketut Sutama, Puluhan Tahun Hidup di “Gubuk” di Jembrana Bali

Namun Pandemi Covid-19 membuat semua terpuruk.

Aktivitas pariwisata di Pura Goa Lawah ditutup.

Ia pun harus beralih menjadi pedagang sate ayam.

Namun selama berjualan sate, ia justru jarang memperoleh untung karena jualannya kerap tersisa.

"Kalau tersisa kan tidak enak dijual keesokan harinya. Jadi harus cari modal lagi. Jarang dapat untung," ungkap Sudiantari, Minggu 26 Februari 2023.

Pencabutan status pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM disambut gembira oleh Nengah Sudiartini.

Setelahnya Pura Goa Lawah kembali ramai dikunjungi wisatawan.

Tanpa pikir panjang ia kembali berjualan cendera mata.

Walau diakuinya saat ini kunjungan wisatawan ke Destinasi Goa Lawah belum seperti sebelum pandemi, namun ia bersyukur aktivitas pariwisata kembali berangsur pulih.

Dengan kunjungan wisatawan, ia dan pedagang lainnya bisa kembali mencari rezeki dari aktivitas pariwisata.

"Sekarang yang berjualan tidak sebanyak dulu, hanya saja jumlah wisatawan dan daya belinya agak menurun,” ungkapnya.

Dengan kondisi saat ini, dalam sehari rata-rata Sudiantari mendapatkan jualan sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu.

Ia berharap situasi seperti pandemi tidak pernah kembali terulang.

Karena terasa sangat berdampak bagi warga di Desa Pesinggahan, yang selama ini banyak menggantungkan hidup dari aktivitas pariwisata di Pura Goa Lawah.

"Warga yang berjualan (pedagang acung) di sini, semuanya warga Desa Pesinggahan. Biasanya yang sering berbelanja wisatawan Eropa dan Australia," jelasnya.

Prajuru Pura Goa Lawah Putu Juliadi mengatakan, saat ini rata-rata kunjungan wisatawan ke destinasi Pura Goa Lawah sekitar 60 sampai 70 orang per harinya.

Jumlah kunjungan ini masih terbilang kecil, jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19.

"Sebelum pandemi, kunjungan ke Pura Goa Lawah berkisar 200-500 kunjungan per hari," ungkap Putu Juliadi, belum lama ini.

Kunjungan wisatawan asing mulai dirasakan sejak penerbangan internasional ke Bali mulai dibuka kembali Maret 2022 lalu.

Khususnya ke Pura Goa Lawah, kunjungan masih didominasi wisatawan asing asal Eropa.

"Wisatawan Eropa yang banyak berkunjung ke Pura Goa Lawah. Karena mereka suka budaya dan tradisi," terang Juliadi. (eka mita suputra)

Kumpulan Artikel Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved