Berita Badung
Pasca Ada Gigitan, Disperpa Badung Turunkan 55 Orang Untuk Melakukan Vaksin Rabies
Pasca Ada Gigitan, Disperpa Badung Turunkan 55 Orang Untuk Melakukan Vaksin Rabies
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung kini makin menggencarkan pelaksanaan vaksinasi rabies di wilayahnya.
Hal itu dilakukan pasca ditemukannya kasus gigitan anjing rabies.
Bahkan Pemerintah Kabupaten Badung melalui, Dinas Pertanian dan Pangan setempat kini menurunkan 55 orang untuk melakukan vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR) di seluruh Kabupaten Badung.
Jumlah sasarannya sendiri mencapai 82 ribu ekor HPR.
Kadisperpa Badung I Wayan Wijana mengatakan, setiap tahunnya akan dilakukan vaksinasi kepada HPR.
Hal ini tentunya diharapkan memutus perkembangan kasus Rabies.
“Vaksiniasi ni terus kita gencarkan. Tim vaksinasi sendiri memiliki sasaran 82 ribu HPR,” katanya
Menurutnya, tim vaksinasi yang disiapkan sebanyak 55 orang yang dibagi menjadi 3 tim yang menyasar wilayah Badung selatan tengah dan utara.
Vaksinasi ini pun telah digencarkan sejak Januari 2023, dengan capaian 1.910 ekor HPR.
Kemudian pada Februari 2023 vaksinasi telah mencapai 28.069 ekor HPR.
“Sehingga secara keseluruhan capaian vaksinasi rabies sebanyak 29.979 ekor HPR atau 36,32 persen dari jumlah target 82.543 ekor HPR,” bebernya
Sementara itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa juga melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait bagaimana pengendalian terhadap resiko penyakit rabies.
Pihaknya pun berharap tidak ada kasus rabies yang berkembang di Badung.
“Kita harus lakukan langkah antisipasi sejak awal, sehingga kondisi perkembangan penyakit rabies di Kabupaten Badung sedini mungkin harus kita antisipasi dan tekan, bahkan secepat mungkin jangan sampai terjadi. Sudah ada kejadian kasus-kasus yang waktu ini terjadi seperti di Legian dan ditempat lainnya yang sudah kita tangani dengan baik atas sinergi dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap tidak lagi ada kejadian kasus-kasus yang berkembang dan meluas di Kabupaten Badung. Diakui rabies dinilai isu yang sangat sensitif khususnya di bidang pariwisata.
Bahkan beresiko bagi pertumbuhan dan perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Badung.
“Pertama terkait resiko anjing liar atau hewan liar penyebab rabies yang akan mempengaruhi kesehatan manusia. Kedua resiko ekonomi karena yang kena gigitan rabies. Ketiga, dapat mengancam nyawa, bagi yang belum menerima penanganan. Terakhir beresiko menimbulkan isu negatif dan menurunkan pariwisata yang ada di Kabupaten Badung,” ungkapnya
Pihaknya pun berharap, antisipasi tidak hanya pemerintah saja yang melakukannya, tetapi harus melibatkan semua pihak.
“Karena itulah kita bersama-sama dengan PHDI Badung dan Majelis MDA Kabupaten Badung sepakat bagaimana nanti di setiap Desa Adat juga memiliki sosialisasi tentang pengendalian rabies ini. Kita sudah perintahkan Kelurahan, Desa Adat untuk membentuk tim siaga dalam pengendalian penyakit menular dari hewan yang akan bisa dianggarkan di Desa dan Kelurahan di Kabupaten Badung,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Kasus gigitan hewan rabies di Kabupaten Badung kembali terjadi. Bahkan pada awal tahun 2023 atau bulan Januari -Februari 2023 ditemukan sebanyak 3 kasus gigitan hewan rabies.
Kendati demikian kasus tersebut sudah ditindaklanjuti, bahkan korban yang digigit hewan rabies sudah langsung diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Diharapkan warga yang memiliki memiliki hewan penular rabies agar selalu memperhatikan hewannya dan tidak dilepas liarkan. (*)
SATPOL PP Akan Turunkan Alat Berat, Percepat Pembongkaran Bangunan di Pantai Bingin |
![]() |
---|
Finalisasi Ranperda RPJMD 2025-2029, DPRD Badung Apresiasi Program Bupati dan Wakil Bupati |
![]() |
---|
Percepat Pembongkaran Bangunan di Pantai Bingin, Satpol PP Badung Akan Turunkan Alat Berat |
![]() |
---|
APES! Ditinggal Party IPhone WNA Prancis Raib di Pantai Nelayan Canggu |
![]() |
---|
Ditinggal Party, HP WNA Raib di Pantai Nelayan Canggu Bali, Polisi: Pelaku Berniat Menjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.