Kesehatan
TBC Bisa Sembuh Dengan Perhatian Ekstra! Tahun 2030 Diharapkan Sudah Tidak Ada Lagi Penyakit Ini
Pengelolaan pasien yang sangat kompleks, karena harus memahami banyak hal membuat penyembuhan pasien TBC perlu perhatian ekstra.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Termasuk juga penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, dan tenaga kesehatan terlatih dapat menggunakan fasilitas tersebut.
Apabila preventif gagal, maka akan berlanjut pada upaya kurantif atau pengobatan yang kini sedang menjadi perhatian Dinkes Kabupaten Badung.
Terkadang tubuh seseorang tidak merasa cocok dengan pengobatan TBC dan cepat merasa jenuh dalam masa pengobatan.
Belum lagi berbagai penyakit komplikasi yang menyertai seperti HIV dan AIDS, kencing manis, dan penyakit lainnya.

“Obat TBC harus rutin diminum setiap hari hingga enam bulan, tetapi begitu terasa dua bulan lebih baik, seseorang sudah malas untuk mengonsumsi obat dan merasa sudah sembuh.
Hal inilah yang membuat seseorang Tuberkulosis Resistensi Obat dan berpotensi meninggal dunia,” tambahnya.
Peran alumni yang telah menyelesaikan pengobatan juga sangat penting karena merekalah yang dapat mengedukasi dari kenyataan.
Pasien TBC akan masuk ke dalam tahap rehabilitasi apabila dalam perjalannya terdapat penyakit komplikasi yang berat.
Mengingat perjuangan yang akan penuh tantangan, Dokter Padma seluruh stakeholder, khususnya di Badung dapat bekerja sama mengupayakan percepatan penyembuhan.
Termasuk rumah sakit swasta, dokter praktek pribadi, dan lain lain.
TBC sendiri ditargetkan pada tahun 2030 harus segera dieliminasi, sehingga pemerintah dan jajarannya hanya memiliki waktu tujuh tahun untuk menanggulangi kasus TBC.
Mereka akan memperbaiki aspek layanan dan sistem dalam pengobatan TBC, berkomunikasi dengan semua organisasi, dan melengkapi informasi.
“TBC ini kita targetkan 2030 eliminasi, oleh karena itu semangat ini harus kita tumbuhkan karena tinggal tujuh tahun. Fenomena gunung es jug di TBC dan itu berhubungan dengan aspek kesehatan, aspek sosial, dan aspek ekonomi,” ujar Dokter Padma.
Strategi akan dirancang dengan pemangku kepentingan termasuk dengan adanya konferensi pers ini.
Walaupun ada beberapa yang belum mencapai target, mereka akan berupaya untuk selalu mencari dan menemukan serta mendampingi sehingga orang yang menderita TBC ini bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Dengan demikian, kasus TBC akan berkurang dan target 2030 dapat tercapai. (*)
CUCI Hidung: Langkah Sederhana yang Efektif Membantu Mengatasi Sinusitis |
![]() |
---|
GANGGUAN Pendengaran pada Lansia Bisa Dipengaruhi oleh Tekanan Darah Tinggi |
![]() |
---|
1 Juta Warga Indonesia Setiap Tahun Berobat ke Luar Negeri, Kerjasama Prudential & BIH Gaet Potensi |
![]() |
---|
648 Warga Kehilangan Status Penerima Bantuan Iuran JKN di Klungkung, Ini Kata Kepala Dinas Sosial |
![]() |
---|
KASUS Diabetes Anak Naik! Selain AMDK Haruskah Juga Larang Kemasan Kecil Minuman Berperisa di Bali? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.