Berita Bali
3 Paus Terdampar dalam Seminggu, Dosen FKH Unud Sebut Terkait Cuaca Buruk Akibat Intervensi Manusia
Sepekan belakangan, warga Bali dihebohkan dengan penemuan paus terdampar di sejumlah pantai di Bali.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sepekan belakangan, warga Bali dihebohkan dengan penemuan paus terdampar di sejumlah pantai di Bali.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 3 peristiwa paus terdampar terjadi di Bali dalam kurun waktu satu minggu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, peristiwa paus terdampar pertama terjadi di Pantai Batu Lumbang, Tabanan, Bali pada Sabtu 1 April 2023 lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Paus Terdampar di Pantai Lepang Klungkung, Dalam Kondisi Hidup dan Terluka
Saat pertama kali ditemukan warga, paus tersebut telah dalam kondisi busuk dan mengeluarkan bau menyengat.
Diperkirakan paus tersebut telah mati dua minggu sebelumnya di tengah laut dan akhirnya terdampar di pantai lantaran terbawa ombak.
Paus tersebut kemudian dikuburkan pada Senin 3 April 2023.
Empat hari berselang, peristiwa paus terdampar kembali terjadi di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali pada Rabu 5 April 2023 lalu.
Baca juga: Ikan Paus Terdampar Dikubur di Pantai Batu Lumbang Tabanan
Mulanya, paus tersebut ditemukan terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali pada dini hari dalam kondisi hidup.
Setelah dibantu warga dikembalikan ke laut, diduga paus yang sama ditemukan terdampar dengan kondisi mati di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali pada siang harinya, pukul 13.45 WITA.
Paus tersebut kemudian dikuburkan pada Kamis 6 April 2023 lalu.
Baca juga: Bangkai Paus 9 Meter Terdampar di Pantai Munggu Mengwi Bali, Langsung Dikubur karena Sudah Bau
3 hari berselang, paus terdampar kembali ditemukan di Pantai Yeh Leh, Jembrana, Bali pada Sabtu 8 April 2023 kemarin.
Menanggapi peristiwa tersebut, Tribun Bali mencoba menghubungi Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Drh. Ida Bagus Windia Adnyana, Ph.D.
Windia yang mendalami aquatic animal itu mengatakan, secara umum terjadi perubahan lingkungan akibat intervensi manusia yang disebutnya dengan Anthropocene.
Baca juga: Bangkai Paus di Pantai Munggu, Kepala BKSDA Bali Sebut Sudah Hancur Tidak Bisa Diidentifikasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.