Berita Jembrana
BPBD Jembrana Siagakan Pos Darurat di Kawasan Hutan Cekik, Antisipasi Bencana Alam di Jalur Mudik
BPBD Jembrana menyiapkan posko darurat di kawasan Hutan Cekik sebagai antisipasi bencana alam yang terjadi sepanjang jalur mudik.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI,COM, JEMBRANA - BPBD Jembrana menyiapkan posko darurat di kawasan Hutan Cekik sebagai antisipasi bencana alam yang terjadi sepanjang jalur mudik.
Terutama bencana alam dahan pohon patah ataupun pohon tumbang di jalur nasional kawasan hutan taman nasional bali barat (TNBB) sehingga mengakibatkan arus lalulintas terganggu.
Selain itu, petugas juga standby di wilayah lain untuk mengantisipasi serta menangani peristiwa air meluap (banjir) ketika hujan deras terjadi. Di sepanjang jalur nasional, ada sejumlah titik yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Jumlah Kasus Perkara Terus Meningkat, Kejari Jembrana Minta Ada Layanan Pengaduan dan Rumah Aman
Di antaranya seperti di kawasan Sumbersari, Desa Melaya. Kemudian ada di kawasan Yeh Embang atau di sekitar Puskesmas II Mendoyo.
Posko darurat khusus atensi jalur mudik ini biasanya didirikan di kawasan Pura atau sekitar tujuh kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Selain personel, dalam posko tersebut juga disiagakan alat-alat penanganan bencana.
"Saat mudik kita juga standby. Misalnya ada dahan pohon patah atau pohon tumbang di kawasan hutan, kita lakukan penanganan," ucap Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Minggu 16 April 2023.
Baca juga: Jelang Mudik, Belasan Lampu Penerangan Jalan Umum Jalur Nasional di Jembrana Mulai Diperbaiki
Menurut Agus, selama angkutan lebaran 2023 ini jalur nasional menjadi atensi prioritas. Terlebih lagi menjelang arus mudik lebaran tahun ini, petugas gabungan dari BPBD, DLH dan instansi lainnya telah melakukan pemangkasan pohon hingga penebangan pohon perindang yang sudah lapuk/mati.
"Beberapa waktu belakangan ini kita sudah turun lakukan pemangkasan hingga pemotongan pohon yang berpotensi membahayakan," ungkapnya.
Bagaimana dengan pohon perindang pada kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) atau wilayah cekik yang berpotensi tumbang, pihaknya bakal tetap berkoordinasi dengan yang memiliki kewenangan dengan kawasan cekik dan menempatkan petugas untuk melakukan penanganan jika terjadi peristiwa.
Baca juga: Seekor Paus Terdampar di Jembrana, Air Rob Membuat Petugas Belum Bisa Lakukan Penanganan
"Kita tentunya koordinasi dan standby petugas di sana," katanya.
Agus Artana menuturkan, dari pengalaman tahun sebelumnya, peristiwa dahan pohon patah hingga pohon tumbang terutama di jalur nasional menjadi ancaman terbesar. Sebab, ketika terjadi hal tersebut kerap menyebabkan terganggunya arus lalulintas.
"Dulu pernah terjadi, tapi kita lakukan penanganan maksimal. Nah saat ini, kita juga telah lakukan pencegahan dengan pemangkasan pohon perindang di sepanjang jalur nasional ini," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.