Berita Klungkung
Demam Berdarah Kembali Renggut Nyawa Bayi di Klungkung, Waspada Selama Cuaca Tidak Menentu
Demam berdarah kembali merenggut nyawa seorang bayi di Kabupaten Klungkung. Sehingga tahun ini, sudah ada 2 bayi di Klungkung yang meninggal dunia.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Demam berdarah kembali merenggut nyawa seorang bayi di Kabupaten Klungkung.
Sehingga tahun ini, sudah ada 2 bayi di Klungkung yang meninggal dunia karena demam berdarah.
Hal ini menjadi peringatan bagi masyarakat, untuk mewaspadai penyakit tropis tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, bayi yang meninggal dunia karena demam berdarah tersebut berusia 7 bulan dari Desa Gelgel.
Seperti demam berdarah pada umumnya, gejala yang dialami bayi laki-laki tersebut demam tinggi sejak Kamis (27/4/2023).
Baca juga: Rumah Tak Layak Huni, Badung Masih Tunggu Dana CSR Bantu Perbaiki Rumah Warganya yang Rusak Berat
Baca juga: Sepeda Motor Tak Bertuan Diamankan Polsek Bangli, di Tengah Maraknya Kasus Curanmor Belakangan Ini

"Sempat diperiksakan ke dokter spesialis, tapi demamnya tidak kunjung turun," ungkap dr. Ni Made Adi Swapatni, Senin (1/5/2023).
Sempat dirawat di salah satu RS Swasta di Klungkung, kondisi bayi tersebut tidak kunjung membaik.
Sehingga harus dirujuk ke RS Bali Mandara. Namun kondisinya terus menurun dan meninggal dunia, Minggu malam (30/4/2023).
"Arahnya memang demam berdarah. Bayi itu mengalami dengue shock syndrome, ada penurunan trombosit," ungkap Adi Swapatni.
Sebelumnya Dinas Kesehatan telah melakukan penyelidikan epidemiologi ke Desa Gelgel, yang ditindaklanjuti dengan fogging.
Di lingkungan tempat tinggal bayi tersebut, ada warga lainnya yang juga mengarah ke demam berdarah dan sudah sembuh.
Pihak Desa Gelgel juga telah turun, untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan, yang ditemukan kasus demam berdarah.
Dengan dua kasus bayi yang meninggal dunia karena demam berdarah selama 4 bulan terakhir, menjadi peringatan masyarakat untuk bisa kembali sadar dengan lingkungannya.
"Tahap sosialisasi pencegahan demam berdarah ini sudah sering kami lakukan. Sudah waktunya masyarakat untuk melakukan pembersihan di lingkungannya masing-masing," jelas Adi Swapatni.
Detik-Detik Sampan Pecah di Kusamba Klungkung, Ombak Setinggi 4 M Menghantam, Sampan Pecah Jadi 2 |
![]() |
---|
DRAMATIS! Sampan Pecah Dihantam Ombak di Kusamba Klungkung, ABK Hingga Buruh Terjun ke Laut |
![]() |
---|
Sekda Klungkung Bali Lantik Pejabat Fungsional Humas, Tekankan Pentingnya Disiplin |
![]() |
---|
Waspada Demam Tinggi Disertai Ruam, 11 Kasus Suspect Campak di Klungkung Diperiksa di BLK Surabaya |
![]() |
---|
Jalan Krodit dan Kerap Macet, Usulan Penataan Pasar Mentigi Nusa Penida Bali Belum Ada Kejelasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.